Saturday, 6 April 2013

Islam+Negara=Madinah,memiliki konstitusi pertama di dunia


            Mungkinkah umat ini bangkit jika muslim hanya mengurusi masjid, sedang orang-orang yang menginginkan kerusakan menguasai sekolah dan universitas? Mungkinkah umat ini tegak jika kaum muslimin memenuhi pesantren dan pengajian saja, sedang parleman, bank, dan kantor-kantor pemerintahan dipegang oleh orang-orang yang tidak mempunyai proyek perbaikan  umat?
               Padahal, kehidupan muslim yang sempurna menuntutnya menguasai seluruh lini kehidupan. Padahal non muslim sendiri menyadari hakikat, sebagaimana dikatakan oleh Dr. V. Fitzgerald:
Islam bukanlah sekedar agama, melainkan juga sebuah sistem politik. walaupun akhir-akhir ini beberappa kaum muslimin yang mengaku dirinya para modernis berusaha memisahkan anatra agama dan politik, tapi tetap saja, pemikiran Islam itu seluruhnya dibangun atas dua dasar yang saling bersinggungan tersebut dan tidak mungkin memisahkan salah satunya.
sedang R. Strothmann mengatakan:
Islam adalah fenomena agama dan politik. Pendirinya adalah seorang Nabi sekaligus seorang politikus yang bijak alias negarawan.
            Negara bukanlah tujuan akhir. Negara adalah awal kita melangkah menuju peradaban dunia. Negara adalah organisasi kita untuk mempresentasikan Islam ke seluruh umat manusia di Timur dan Barat. Umat manusia saat ini sedang rindu dengan lengkingan suara Islam yang terdengar dari menara sebuah negara. Mereka sudah jemu bertemu dengan puluhan ideologi dan pemikiran coba-coba. Mereka sekarat, haus dengan oase Islam yang jernih. Para pemikirnya sudah terlalu sering mengeluarkan shaihat al-khatr, teriakan bahaya, bahwa peradaban mereka sedang meluncur ke kubangan terendahnya. mereka sadar, sebenar-benarnya sadar dengan kondisi yang sedang dialaminya. Hal tersebut dapat dilihat dari peristiwa penyebab Arab Spring (jenuh dengan sistem otoriter), krisis Yunani (krisis ekonomi liberal), dan banyaknya Negara Eropa mulai menggunakan sistem Ekomomi Syariah.

sumber: Inilah Politikku.Muhammad Elvandi

0 comments:

Post a Comment

 
;