Mengajak kita berjalan
dibalik sosok yang menginspirasi ada yang namanya kebiasaan hidup yang
membawanya sukses dan menginspirasi. Bila ingin menjadi orang sukses, maka
lakukan kebiasaan orang sukses, mungkin ini maksud dari buku ini ditulis. Mulai
Dari Prologue, Life Is Choise, Get The Guidance Esier, The Way To Beliefe, The
True Shahadah, As Allah Assign, Beyond The Inspiration, Living The After Life,
Epilogue.
Dalam buku ini yang menjadi sorotan beyond the ispiration adalah tokoh Muhamad Al-Fatih. Pada saat usia 17 tahun telah mengauasai 7 bahasa dan telah memimpin
ibukota kesultanan Utsmani Adrianopel (Edirne) sejak berusia 19 tahun (ada juga
sejarahwan yang memberikan keterangn bahwa Al-Fatih telah matang dalam politik
sejak berusia 12 tahun). Sebagian besar hidupnya berada diatas kuda, dan tidak
pernah meninggalkan sholat rawatib dan tahajudnya untuk menjaga kedekatan
dengan Allah dan memohon pertolongan dan izinnya atas keinginan yang kuat,
yaitu: menaklukkan konstantinopel. Juga sebgai pemuda yang cerdas.
Al-Fatih pun sadar
bahwa untuk menaklukkan konstantinopel dia memerlukan perencanaan yang baik dan
orang-orang yang bisa diandalkan. Dia pun membentuk dan mengumpulkan pasukan
elit yang dinamakan Janissarie. Dilatih dengan ilmu agama, fisik, taktik, dan
segala dibutuhkan oleh tentara. Pendidikan ini dilaksanakan sejak dini dan
khusus dipersiapkan untuk penaklukan konstantinopel. 40000 orang yang loyal kepada
Allah dan Rasul-Nya pun berkumpul dalam penugasan ini. Dalam langkah pertama memasuki gerbang konstantinopel Al-Fatih seraya berucap syukur,“Alhamdulilah semoga Allah
merahmati para syuhada, memberikan kemuliaan kepada para mujahidin, serta
kebanggaan dan syukur buat rakyatku…”
Bahkan
menurut para sejarahwan Al-Fatih adalah satu-satunya pemimpin islam yang tidak pernah
masbuq dalam sholatnya. Dalam logika sederhana, tentu dia tidak pernah lalai
dalam menunaikan shalat fardhunya , bahkan ditunaikan dengan shalat berjamaah, Subhanallah! Berkat
jiwa kepahlawanan, keberanian, dan kecerdasan, kesalehan dan prestasinya inilah
Muhammad II Bin Murad II di beri gelar Al-Fatih (sang penakluk).
Kalian
pasti akan membebaskan konstantinopel, sehebat-hebat amir (pangkima perang)
adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR. Ahmad)
0 comments:
Post a Comment