Thursday 23 July 2015 2 comments

Membaca masa depan


Suatu hari yang terik menyengat, datanglah seorang ibu-ibu paruh baya dan sederhana menghampiri
Mungkin inilah yang dinamakan cobaan.

Tanpa diminta, salah satu pintu kesyirikan menghampiri
Seorang yang mengaku paranormal menghampiri yang tadinya sekedar menanyakan alamat mulai mencuri-curi mengambil informasi. Meyakinkan tentang masa depan diri ini.  Saya paham betul tindakan yang semacam ini tidak dibenarkan.
Dimulai dengan pernyataan mengguncang dunia persilatan, tentang jodoh. Silahkan difikirkan, mana ada manusia yang tidak tertarik untuk mengetahui siapa jodohnya, istilah kerennya ialah soul mate. Berikut pernyataan yang diutarakan :
Dibilang jodohnya sudah dekat, tapi tidak konkrit seberapa dekat? Atau berapa waktu?  Saya balas mohon doanya (diplomatis banget)😎
Suka bantu orang dan tidak mau disakiti, ya..h siapa yang mau disakiti teman-teman...
Kalo pacaran tidak tahan lama, Masya Allah...ini fitnah. Saya tidak pernah pacaran. Dari sini mulai deh tambah ngelantur. Saya pun semakin takut dengan semua pernyataan serta tawaran yang selanjutnya sang paranormal tawarkan.fuiiih...😧😧😧
Jodohmu orangnya gelap, bisa jadi karena lihatnya ketika mati lampu. Hehehe😱
Umurnya 30 ya, wa..h ni orang ngajak rusuh...😲help,help saya ini under age 30
Adek ini orangnya bagus, terima kasih saya melayang ni.  😇
Kita jadi tahu arah pembicaraannya, ini metoda untuk menggaet pelanggan. Selanjutnya jurus menawarkan membaca masa depan dengan mengeluarkan tasbih pusaka, hanya 20.000 nanti saya bantu bacakan, kata sang paranormal.
Saat-saat itu yang saya rasakan ialah ngeri-ngeri sedap. Ngeri terjebak syirik, walau dari hasil observasiku (sepanjang percakapan) orang ini penipu mengaku bisa lihat masa depan,bisa obati orang narkoba, tidak bisa punya anak, dan sekelumit penyakit sosial lainnya. Sedapnya orang ini menggunakan jurus marketing yang sangat terlampau di luar nalar dan akhirnya meminta saya mencatatkan nomor hpnya jika dimasa depan membutuhkannya. Sebagai wujud penghormatan atas sikap baiknya saya coba catat nomornya untuk selanjutnya dibuang, maaf. Alhamdulillah, Allah memberikan pengetahuan mengenai bahayanya bentuk syirik yang satu ini, sehingga saya terlindungi.
Luar biasa godaan hidup yang saya alami kali ini, walau tidak  mempengaruhi, namun cukup mengetarkan hati, Astaghfirullah. Ada niatan untuk meladeni penipu berkedok paranormal ini, namun setelah saya fikir ini akan menghabiskan waktu saja dan akan lebih merepotkan jika sang paranormal menjadi agresif dengan tipuannya. Memotong pembicaraan yang halus itu sulit...saya tidak mau bermain-main. Sembari mengetik pengalaman ini, saya putarkan al matsurat (pertolongan pertama ruqiyah mandiri)😭
Pengalaman yang mengguncangkan hati, semoga Allah melimpahkan ilmu dan perlindungan-Nya agar kita semua terhindar dari bentuk dosa yang sangat tidak dtermaafkan ini, yaitu syirik. Bentuk bisa mendatangi dan atau menerima jasa dukun, membaca telapak tangan dan sejenisnya, percaya ramalan bintang, dan lain-lain. Untuk selengkapnya tentang syirik, silahkan cari di situs terpercaya

Wallahu'alam

Sunday 19 July 2015 0 comments

To Kill a Mockingbird

           Berawal dari melihat berita bahwa  Nelle Harper Lee menerima nobel dari karyanya. Maka dimulailah penelusuran untuk mengobati rasa penasaran yang muncul ini. Berikut sekilas tentang Penulis buku best seller To Kill a Mockingbird ini memiliki nama lengkap Nelle Harper Lee. Meski karyanya mendapat penghargaan Pulitzer pada 1961, Lee ternyata tidak pernah menyelesaikan kuliah S-1nya di bidang hukum di Alabama School of Law. Namun, selama musim panas sebelum pindah ke New York pada 1950, bungsu dari empat bersaudara ini menempuh pendidikan di Oxford University. (Okezone)
 
             Dari tulisan (sumber klik disini) kita dapat mengetahui latar belakang terciptanya karya Nelle Harper Lee ini yang diungkapkan sebagai berikut:
          Mungkin hasrat ingin tahu terlampau fitrah ada dalam jiwa manusia. Dicarinya jalan untuk menembus benteng pribadi manusia lainnya. Dicarinya otoritas pemahaman terhadap kehidupan pribadi sesamanya dengan segala cara: sosialisasi, investigasi, gosip, hingga bergunjing. Termasuk, diterobosnya fakta-fakta rapuh yang kemudian dianggap kebenaran tentang seseorang, atau kita sebut prasangka (prejudice). Seperti  yang dikisahkan dalam To Kill a Mockingbird (1960).
          Novel pertama dan satu-satunya, karya Nelle Harper Lee (1926-…) ini mengisahkan tentang bagaimana prasangka tidak hanya merugikan namun sekaligus berbahaya. Tidak pernah ada kebenaran dalam prasangka. Jikapun ada, kebenaran dalam prasangka sangatlah rapuh. Dalam cerita ini Harper Lee menyimpulkan lewat salah satu narasinya:
“Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya… hingga kau meyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya.
 
Mengingat begitu berpengaruh karya yang ditulisnya, mari kita simak resensi novel To Kill a Mockingbird yang ditulis secara jelas oleh Helvry Sinaga (kunjungi blognya disini), selamat menikmati.
 "..Mockingbird menyanyikan musik untuk kita nikmati, hanya itulah yang mereka lakukan. Mereka tidak memakan tanaman di kebun orang, tidak bersarang di gudang jagung, mereka tidak melakukan apapun, kecuali menyanyi dengan tulus untuk kita. Karena itulah, membunuh mockingbird itu dosa." (Hlm 173).

Novel klasik yang sudah berusia 50 tahun sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1960. Kehidupan di kota kecil Maycomb County, Alabama memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan masyarakat pada saat itu. Dimana pengalaman masa lalu menjadi pelajaran berharga. Diceritakan dari sudut pandang seorang anak 6 tahun, Jean Louis atau Scout yang bermain bersama kakaknya Jeremy Finch dan sahabat musim panas mereka, Dill. Ayah mereka, Atticus Finch adalah seorang pengacara. Ibu mereka sudah meninggal, namun ada Calpurnia yang mengasuh mereka.

Toleransi
Jean Louise sangat cerdas. Di kelasnya, ia satu-satunya yang dapat membaca dan menulis. Gurunya menyalahkan ayah Scout karena sudah mengajarinya membaca. "Kau seharusnya belum belajar itu, nak". katanya. Scout menceritakan teman-temannya yang ada di kelas. Salah satunya adalah Walter Cunningham. Walter berasal dari keluarga Cunningham di Maycomb County yang dikenal tidak bisa membayar sesuatu dengan uang, tapi dari hasil panen dari tanah keluarga mereka. Scout berhasil menjelaskan dengan bahasanya sendiri siapa itu keluarga Cunningham di Maycomb County. Itu membuat gurunya, Miss Caroline tersinggung dan menghukumnya.

Akhirnya Scout memukul Walter Cunningham di luar sekolah karena merasa Walter-lah penyebab ia dihukum oleh Miss Caroline. Namun, Walter tidak mendendam. Jem bertindak bijak dengan mengajak Walter makan siang ke rumah keluarga Finch. Seraya mengatakan pada Walter "Ayah kami berteman dengan ayahmu. Scout ini, dia memang gila dia tidak akan mengajakmu berkelahi lagi" (h.51).

Dari sini kelihatan kalau anak-anak tidak membeda-bedakan teman berdasarkan asalnya, status sosial, atau bahkan agama. Kita bisa bandingkan dengan Shmuel dan Bruno di cerita The Boy in the Striped Pajamas, Amir dan Hassan pada cerita The Kite Runner. Ketulusan berteman anak-anak patutlah kita tiru, tidak salah bukan orang dewasapun perlu belajar dari anak-anak.

Prasangka
John Wesley-Pendiri Methodist- mengatakan bahwa “Passion and prejudice govern the world; only under the name of reason.” Prasangka menyebabkan orang akan kehilangan kekritisannya. Tidak berusaha mencari tahu dan membiarkan diri hidup dalam prasangka justru akan membuat hati tidak bersih. Seperti yang diceritakan bahwa Arthur "Boo" Radley tidak pernah keluar rumah. Imajinasi Jem yang diceritakan pada Scout jauh dari kesan bahwa Boo sebenarnya adalah anak yang bersahabat. Sudah ada tanda-tanda sebelumnya bahwa Boo memiliki hati yang baik. Pertama, hadiah-hadiah yang disiapkan di ceruk pohon bagi Jem dan Scout. Kedua, celana Jem yang sudah tergantung dan sudah terjahit dengan rapi di pagar rumah keluarga Radley. Ketiga, diselamatkannya Jem dan Scout ketika pulang dari pesta Halloween.

Suatu permenungan yang mendalam-tentu saja karena pengalaman-ketika Scout mengingat apa kata ayahnya.Atticus benar. Dia pernah berkata, kau tak akan pernah mengenal seseorang sampai kau berada dalam posisinya dan mencoba menjalani hidupnya. Hanya berdiri di serambi Radley pun cukup (h.507).

Arthur 'Boo' Radley adalah Mockingbird pertama.

Kebaikan dan Kejahatan
“The battleline between good and evil runs through the heart of every man.” demikian dikatakan oleh Alexander Solzhenitsyn-novelis Rusia. Itulah mengapa kita perlu pengetahuan. Pemahaman akan nilai kebaikan bukanlah sesuatu yang datangnya instan, namun sebuah proses dari budi manusia. Sebagai contoh sisi kebaikan seorang pengasuh pada keluarga Atticus. Cerita tentang Calpurnia yang mendidik Jem dan Scout tentunya tidak semata-mata karena Atticus telah membayarnya sebagai seorang pengasuh. Terlebih dari itu, karena ia mengasihi mereka. Tentunya bukan tugas pengasuh untuk menyuruh Scout menuliskan satu bab alkitab dengan tulisan bersambung (h.41), menarik Scout ke dapur karena Scout memprotes cara makan Walter Cunningham (h.51). Scout membenci hal itu. Namun, sebuah nasihat bijak Atticus pada Scout, "... Pikirkan betapa banyak yang dilakukan Cal untukmu, dan patuhilah perkataannya (h.53).

Sisi lain pada manusia, yaitu kejahatan dicontohkan pada persidangan Tom Robinson. Atticus dengan cerdas sudah mengungkapkan fakta bahwa tidak logis Tom Robinson yang memperkosa Mayella Ewell. Dengan sangat meyakinkan, Atticus memberi pernyataan di muka pengadilan bahwa apa yang terjadi atas diri Mayella adalah akibat kebodohan dan kemelaratan yang kejam (h.369). Tapi seharusnya tidak ada toleransi pada Mayella sebab ia berusaha menutupi bukti pelanggarannya bahkan sampai harus mengenyahkan Tom Robinson, karena kalau Tom Robinson masih ada akan mengingatkannya (Mayella) atas perbuatan memalukan yang dilakukannya. Apa salahnya menggoda seorang laki-laki? yang salah karena ia Mayella menggoda seorang Negro (h.370). Ada apa dengan Negro? Atticus melanjutkan bahwa ada asumsi atau prasangka jahat yang tertanam kuat di orang kulit putih bahwa Negro adalah makhluk tidak bermoral. Attiicus menambahkan bahwa perbuatan jahat maupun ketidakbermoralan adalah milik seluruh manusia, tidak berlaku pada satu ras saja. "Tak ada orang di ruang pengadilan ini yang belum pernah berbohong, yang belum pernah berbuat amoral, dan tak ada lelaki hidup yang tak pernah memandang seorang perempuan dengan hasrat" (h.370).

Pengadilan yang bersistem juri itu memutuskan lain. Seperti sudah tradisi, tidak ada juri yang membela kulit hitam. Ketika Hakim Taylor menerima secarik kertas yang berisi putusan juri, isinya:"Bersalah...bersalah...bersalah...bersalah...bersalah..."(h.383).

Namun, keluarga Tom yang Negro adalah orang yang tahu berterimakasih. Atticus dikirimi berbagai macam makanan ke rumahnya. Tidak seperti Bob Ewell, ia malah mengancam akan membunuh Atticus sampai kapanpun. Bob Ewell digambarkan sebagai orang pemalas, pemabuk, memakan uang asuransi, menelantarkan anak, seorang kidal (yang di pengadilan dibuktikan oleh Atticus bahwa dialah yang memukul Mayella), dan seorang (calon) pembunuh anak-anak Finch.

Tom Robinson akhirnya mati karena ia ditembak saat mencoba melarikan diri dari penjara. Tom Robinson adalah Mockingbird kedua.

Pentingnya Pendidikan
Salah satu keunggulan Atticus Finch ialah ia mendidik anaknya. Pendidikan adalah kunci untuk membuka kebodohan termasuk prasangka. Selepas waktu bekerja sebagai pengacara, ia bersama dengan Scout akan membaca artikel koran. Untuk Jem, ia membelikan majalah kesukaannya, Football. Apa sarananya? membaca dan bertanya. Scout dan Jem sering terlibat diskusi atau perdebatan, dan yang menjadi tempat bertanya terakhir adalah ayah mereka. Aku dan Jem sudah terbiasa dengan diksi ayah kami yang lebih cocok diterapkan pada surat wasiat, dan kami bebas menyela Attiicus kapanpun untuk memintanya menjelaskan kata-kata itu kalau ucapannya tak kami mengerti (h. 69)

Jika seorang Jem adalah anak biasa yang tidak terbekali dengan baik dengan apa yang terjadi di pengadilan, tentunya ia tidak akan marah ketika keputusan juri tidak berpihak pada Tom Robinson dalam hal ini Atticus sebagai pengacaranya. Pengalaman adalah guru terbaik. Jem benar-benar kecewa. Ia tadinya menganggap, bahwa orang-orang Maycomb adalah orang (yang kelihatannya) terbaik di dunia, namun tidak adanya yang membela Tom selain Atticus di kota itu. Mungkin terlalu berani seorang anak usia 12 tahun mengucapkan satu kalimat cerdas untuk merespon kalimat Miss Maudie yang pesimis; "Bicara memang gampang, tak bisakah hakim dan pengacara Kristen mengimbangi juri kafir? Kalau aku sudah dewasa? (h.392).

Hal serupa disampaikan oleh Jem kepada adiknya bahwa setiap orang harus belajar. Bahwa tidak ada manusia yang dari lahir sudah bisa membaca, ia mencontohkan kalaupun Walter tidak naik kelas itu karena ia harus membolos untuk bekerja dan membantu ayahnya.

Pendidikan yang baik setidaknya berasal dari rumah. Begitu yang dicontohkan oleh Atticus dan Calpurnia. Atticus mengajari Jem dan Scout membaca termasuk menghormati orang lain. Sejak ibu mereka meninggal, praktis yang mengasuh Jem dan Scout adalah Calpurnia. Calpurnia mendidik kedua kakak beradik tersebut seperti anaknya sendiri. Walaupun Calpurnia dari golongan Nigger, Atticus tidak berkeberatan. Suatu peristiwa dimana Scout berkomentar karena cara makan Walter tidak berkenan, Calipurnia menegurnya: "...Kalian mungkin memang lebih baik dari keluarga Cunningham, tapi kau tak ada artinya kalau mempermalukan mereka seperti itu..." (Hlm 57).

Fiksi yang Nonfiksi
Walau novel ini adalah cerita fiksi, namun tidak sepenuhnya tokoh dan tempat yang diceritakannya adalah khayalan. Maycomb, kota tempat ceritanya novel ini merepresentasikan kota Monroeville, Alabama, tempat Harper Lee tinggal. Jean Scout Louise yang berusia 6 tahun mewakili Lee yang lahir tahun 1926. Di kotanya, Lee memiliki tetangga yang dengan keluarga Radley, yakni keluarga Boulars, memiliki seorang anak yang hanya berdiam di rumah, yaitu Sonny Boular.

Ayah Lee, adalah seorang pengacara sama seperti Atticus Finch. Karakter Scout yang cerdas, usil, tomboy, sama dengan Lee. Lee menulis novel ini dalam kurun waktu 8 tahun, mungkin ia sudah melakukan riset yang sangat dalam untuk menulis novel ini, sekaligus mungkin enggan menulis novel berikutnya karena ia harus riset lagi minimal 8 tahun (soktau.com). Penggambaran paling jelas tokoh Dill dalam Novel ini adalah teman kecil Lee yaitu Truman Capote. Truman Capote juga seorang penulis novel. Ia menggambarkan Lee sebagai cewek yang tomboy, Idabel, dalam novelnya Other Voices, Other Rooms. Sementara Truman Capote digambarkan sebagai Dill oleh Lee dalam To Kill a Mockingbird. Wow...Intinya Lee dan Capote adalah teman baik.

Pada 25 Maret 1931, 9 orang negro ditangkap di Scoottsboro, Alabama karena dituduh memperkosa dua orang wanita kulit putih di kereta api. Kedua wanita itu, Victoria Price dan Ruby Bates berbohong karena menghindari akan ditangkap dan dipenjarakan. Seperti yang ditulis di novel ini bahwa kejahatan terbesar di Alabama adalah perkosaan. Dan semua terdakwa yang terbukti akan mendapat hukuman mati. Sama seperti Tom Robinson, 1 orang dari 9 negro itu memiliki kecacatan fisik, 1 lagi buta. Sepertinya mustahil untuk memperkosa dua wanita tersebut dan melarikan diri.

Pengacara seperti Atticus yang membela 9 orang itu adalah Samuel Liebowitz, dan hakim yang memimpin persidangan Scoottsboro adalah Hakim James E. Horton. Hakim ini mengesampingkan vonis bersalah dan itu menyebabkan ia tidak dipilih lagi sebagai hakim pada tahun selanjutnya. Ucapan Horton yang menutup persidangan adalah sebagai berikut:
History, sacred, and profane, and the common experience of mankind teach us that women of the character shown in this case are prone for selfish reasons to make false accusations of both rape and insult upon the slightest provocation, or even without provocation for ulterior purposes.

Sejarah kelam umat manusia yang dengan tega mengorbankan sesamanya dengan alasan warna kulit, adalah kekejaman terbesar. Harper Lee dengan tepat menuliskan novel ini,sebab akibat kesalahan masa lalu berupa prasangka dan kebodohan menyebabkan satu atau lebih mockingbird terbunuh.

Novel ini sangat bagus untuk dibaca. Bagi orangtua yang menyarankan pada anaknya untuk membaca novel ini, harap siap-siap ditanya istilah seperti perkosaan, negro, rasis, dan sebagainya. Apalagi setelah membaca novel ini diikuti dengan menonton filmnya, akan lebih terasa lagi kalau novel maupun filmnya membawa pesan maupun nilai yang memperkaya cara pandang kita.

Monday 6 July 2015 0 comments

Pengingat karena Kau Matahari: Pilihan Kuliahku dan Aku Aktualisasikan

lepaskanlah beban pikiranmu
dengarkan hatimu
kita bukanlah buah
yang terjatuh dekat pohonnya
cita-cita adalah benih
yang terbawa angin samudera
realita membawamu jatuh ke bawah
tapi ingat-ingatlah, ingat-ingatlah

bila mimpi tak sejalan dengan apa yang kau tuju
tak sesuai dengan apa yang kau mau
lepaskanlah beban pikiranmu, dengarkan hatimu
dunia ini lebih luas dari ruang kelas
ingatlah mimpimu yang kau kejar dulu
jangan layu, jangan kau ragu-ragu sekarang
  
       Pengingat. Terinspirasi dari judul lagu Kunto Aji (downloads lagu klik disini) lirik lagunya diatas membawaku pada kenangan dimasa kuliah. Teringat diawal mata kuliah ketika menjadi mahasiswa baru. Seorang dosen membuka kelasnya dengan penyataan yang sangat terbuka dan tanpa basa-basi. " Apapun alasan kalian kuliah dan masuk ke falkutas ini. Sekarang kalian ada disini."
       Ada banyak alasan yang berbeda ketika masuk kuliah. Tentu perguruan Tinggi favorit menjadi pilihan utama setiap siswa tamatan SMA untuk memilih tempatnya kuliahnya nanti, karena mereka melihat masa depan disana. Untuk spesifiknya mau masuk jurusan kuliah apa, ada beragam alasan yang bisa diutarakan, diantaranya:
  • Hoki. Coba-coba berhadiah, ternyata mampu masuk ke jurusan favorit karena tujuannya mengugurkan kewajiban dari tuntutan orang tua yang mengharuskannya untuk kuliah. Menghabiskan waktu senggang saja.
  • Jika kuliah memilih jurusan aman. Arti sedapatnya rezeki yang penting bisa kuliah dan masuk ke universitas tersebut. 
  • Memilihan jurusan favorit alasannya agar mudah masuk kerja karena kebutuhan masyarakat dan lain-lain
  • Ada yang memilih karena cita-cita awal. Mereka yang sejak awal tahu tujuan hidupnya dan berjuang hingga akhir
       Apapun alasan yang ada dahulu, kita telah memilih dan menjalani takdirnya sampai sekarang. Meniti tiap langkah tahap demi tahap untuk bisa menikmati dan bersyukur atas setiap pilihan yang kita tentukan dan terus menjalani hidup dengan berbagai rasa. Ada yang menjalani hari-harinya dengan seadanya, biasa-biasa aja, santai, sebagai permainan, namun tidak sedikit ada yang penuh perjuangan, hingga mencintai pilihan itu sendiri. Menjadi Sarjana tentu bukan perkara sederhana ada perjuangan keras dan banyak hal yang tak akan terlupakan, bahkan jika kita hanya menjalankan sekedarnya di dalamnya ada persahabatan, konflik, sedih, dan tawa yang kita temui dengan kadarnya masing-masing, menghimpun menjadi makna yang nanti kita sebut sebagai kenangan.
        Beberapa waktu telah berlalu setelah Toga disematkan. Orang-orang bilang sebagai dunia pasca kampus dengan ucapan "Wellcome to the jungle" ada pula "Wellcome to the world or reality" Bagaimana kamu menjalani hidup. Banyak pilihan, dan tentunya bervariasi juga diantaranya:
  • melanjutkan S2 melalui program beasiswa meneruskan cita-cita
  • melanjutkan S2 sembari mencari pekerjaan dan mengisi waktu
  • mencari pengalaman kerja sampai menemukan yang tepat
  • berbisnis, dan lalin-lain.
        Semua alasan tersebut dapat dikombinasikan. Sungguh unik manusia mempunyai banyak alasan dan bisa menciptakannya dalam waktu yang singkat. Kita hidup seputar alasan dengan pertanyaan kenapa? kenapa? dan kenapa? sedikit sekali untuk membuat pertanyaan bagaimana? bagaimana? dan bagaiman? Sekarang apa yang sedang kamu lakukan? sekedar menjalani hidup dengan keluh kesah ataukah berusaha memahami hidup dan tak pernah berhenti untuk berjuang.
        Rasanya sungguh berdosa dan tampak tidak bersyukur atas hidup yang kita nikmati sekarang. Kita yang diberikan sebagian nikmat untuk dapat lulus dan merasakan masa kuliah sedang yang lain masih tertatih-tatih untuk dapat menafkahkan hidupnya sehari-hari. Sebenarnya tiada kata berhenti, malu, dan marah jika memang belum bisa berkarya dibidang yang sesuai dengan gelar sarjana yang disandang. Mau mencari kambing hitam  ? pemerintah? sosial masyarakat? orang tua? Sisa-sia saja. Salahkan saja mengapa diri sendiri yang menjalani hidup ini dan berhenti berjuang.  Penerimaan dan rasa syukur menjadi jalan satu-satunya yang bisa dipilih sembari tetap berjuang menarimemantapkan arti hidup bagi diri sendiri.
Patah karang semangat dengar mulut pedas berdebat
Yang hanya lihat salahmu
Gerah kadang pendengar dapat cibiran sang benar
Sinis mabukkan...
 
Mereka tak sempurna, sama juga hanya denganmu
Jangan risaukan celahmu
Mungkin mereka bulan tapi ingat mereka matahari
Cahaya mereka darimu

(menari bernyanyi) lakukan yang kau suka
(hidupmu) bukan hidupnya
(bicara bersorak heiii) lakukan yang kau suka
(hidupmu) bukan hidupnya
(buka hatimu) buka hatimu, dengar, biar senang beralasan
Kuatkan langkah jiwamu
Waspada yang cemburu, tak semua kutukan berlaku
Kuatlah langkah hatimu
Buktikan sekarang, angkat penamu tulis
Bila gemar menulis
Buktikan sekarang, bergerak suaramu
Bila gemar bernyanyi
     Lagu untuk matahari. Dari lagu Tulus (download lagu klik disini) tersebut menantang tiap pribadi untuk bertanggung jawab terhadapan pilihan yang telah ditentukan terlepas bagaimana masa lalu itu ada. Karena hidup untuk dijalani sekarang, membuktikan pilihan kita baik bagi kita sendiri karena hidup ini hidupmu bukan hidup mereka. Hidup untuk diri sendiri dengan tujuan dapat bermanfaat dan membahagiakan orang-orang yang selama ini mencintai dan mendukung.  Orang-orang tidak berhak menentukan tujuan hidup dan mendikte bagaimana caranya. Hal itu menjadi hak bagi tiap manusia, itulah ruang yang diberikan seluas-luasnya untuk berkreasi dan berinovatif yang diberikan oleh Allah, sang pemilik kehidupan. Karena jalan cerita kita beda walau ada kesamaan tujuan hidup.  Pengingat bagi Matahari, apa sukses terbesarmu?

Wallahu'alam
Sunday 5 July 2015 0 comments

SIROH SHAHABIYAH: UMMU AIMAN - Sumber: Mahmud Al-Mishri, 35 Sirah Shahabiyah (35 Sahabat Wanita Rasulullah saw.),Jakarta: Al-I’tishom,cetakan Ketiga 2008




Nama    :   Barakah/ Ummu Aiman
Suami   :   Setelah menjadi wanita  merdeka, menikah dengan Ubaid bin Harits Al-Khazraji namun berpisah karena tidak seiman. Diawal kenabian, Ummu Aiman menikah dengan Zaid bin Haritsah (merupakan budak  yang dimerdekakan oleh Rasulullah saw. Ia adalah budak yang diberikan oleh Khadijah atas permintaan Rasulullah saw.)
Anak     :   Aiman bin Ubaid (Sahabat Rasulullah saw. yang ikut dalam peristiwa hijrah dan syahid di Perang Hunain), Usamah bin Zaid (pemuda yang disayangi oleh  Rasulullah saw., di usia yang masih muda menjadi Panglima pasukan pada misi pengusiran pasukan Romawi yang menyerang wilayah Islam)

Aisyah ra. berkata,” Rasulullah saw. tidak mengirim Zaid bin Haritsah dalam suatu pasukan kecuali menjadikannya pemimpin pasukan itu. Jika Zaid tetap tinggal di Madinah,maka Rasulullah saw. menjadikannya sebagai penggantinya.” (h.r Ahmad)

Rasulullah saw. bersabda: ” Jika kalian mencela kepemimpinannya (Usamah bin Zaid) maka kalian mencela kepemimpinan ayahnya sebelum ini. Demi Allah, dia dicipta untuk menjadi pemimpin. Ayahnya dulu adalah orang yang paling aku sayangi. Dan setelah ayahnya, dialah yang paling aku sayangi.” (h.r. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad)

Wanita keturunan Habasyah, budak yang diwarisi Rasulullah dari ayah beliau, kemudian Rasulullah saw. memerdekakannya ketika beliau menikah dengan Khadijah. Ummu Aiman dan Fatimah binti Asad (Istri Abu Thalib) yang mengasuh Muhammad ketika Aminah, Ibu Rasulullah saw. meninggal dunia. Ummu Aiman termasuk orang-orang yang pertama kali masuk Islam dan dia termasuk rombongan kaum muslimin yang hijrah pada gelombang pertama.
Senang dengan semua yang menyenangkan Rasulullah saw. dan sedih jika melihat beliau sedih. Ummu Aiman berdiri membela Ummul Mukminin Aiyah ra. pada peristiwa haditsul ifki. Ummu Aiman Meninggal pada masa pemerintangan Utsman ra.
_________________________________________________________________________________________


Ummu Aiman berkisah tentang Rasulullah saw.
·         Ketika tinggal dengan keluarga Abu Thalib yang kondisinya serba kekurangan senantiasa mendapat keberkahan dengan makanan dan minuman yang cukup dan kenyang untuk  sekeluarga walau jumlahnya tak banyak.
·         Rasulullah saw. Bangun tidur dalam kondisi rapih dan berminyak, serta matanya bersih bercelak
·         Rasulullah saw. Tidak pernah mengeluh lapar atau haus.

Lembaran emas perjalanan jihad Ummu Aiman
Walau usianya sudah tua, Ummu Aiman ikut berjihad dalam perang sbb:
1.       Perang Uhud: berperan sebagai tim kesehatan dan penyiapan makanan pasukan perang Uhud, ketika terjadi pasukan musuh menyerang balik pasukan kaum Muslim, Ummu Aiman menghadang mereka dengan melemparkan pasir ke muka mereka. Setelah itu mencari berita tentang Rasulullah saw.
2.       Perang Khaibar: mengira anaknya Aiman penakut dan memarahinya karena tidak ikut perang, padahal kudal Aiman dalam keadaaan  sakit sehingga tidak bias ikut berperang.
3.       Perang Mu’tah: suaminya Zaid bin Haritsah syahid dan tetap tegar
Anas berkata,:”Nabi telah mengabarkan kematian Zaid, Ja’far dan Abdullah bin Rawahah, kepada kaum muslimin, sebelum ketiganya mengetahui berita itu. Beliau bersabda,’Zaid memegang bendera lalu dia gugur, kemudian dipegang oleh Ja’far lalu dia gugur, kemudian dipegang oleh Abdullah bin Rawahah lalu dia gugur, (saat itu mata beliau meneteskan air mata), kemudian bendera dipegang oleh satu dari Pedang Allah hingga Allah memberikan kemenangan untuk kaum muslimain.’” (h.r  Bukhari)
4.       Perang Hunain: berperan menyiapkan minum bagi para Mujahid dan anaknya Aiman gugur syahid.

Ummu Aiman dimata Rasulullah saw.
Anas berkata, “Rasulullah saw. berkunjung ke tempat Ummu Aiman. Aku  menemani beliau. Ummu Aiman menyuguhi beliau minum. Tapi Nabi menolak. Aku kurang tahu, apakah beliau sedang puasa atau tidak menginginkan minuman itu? Maka Ummu Aiman marah dan memaki Nabi.” (h.r Muslim)
1.       Ibu kedua bagi Rasulullah saw. (h.r Muslim bi Syarhin Nawawi)
2.       Memberikan apa yang diinginkan oleh Ummu Aiman karena beliau juga sayang kepadanya
3.       Rasulullah saw. senang dengan sesuatu yang membuat Ummu Aiman senang.
4.       Rasulullah saw. sayang kepada keturunan Ummu Aiman baik yang pernah bertemu dengan beliau maupun yang belum pernah bertemu.

Ummu Aiman menangis
·         Ummu Aiman menangis saat wafatnya Rasulullah saw. ketika ada yang bertanya kepadanya,’Bunda menangis?’ Ia menjawab,’Demi Allah, aku sudah tahu kalau dia akan wafat. Tapi aku menangis karena dengan wafatnya Rasulullah saw. berarti wahyu sudah tidak ada lagi.’” (h.r Ibnu Sa’d)
·         Ketika umar terbunuh, Ummu Aiman menangis dan berkata,”Hari ini Islam mulai lemah.”
 
;