Saturday 1 December 2012 0 comments

19 Juni 2012


       Itu adalah hari persiapan untuk wisuda di bulan Maret. Ketika sedang asyik mebuat rangkaian bunga untuk di jual oleh Nadwah.  Akhwat Nadwah memberikan kejutan sebuah hadiah dan kue, katanya dalam rangka milad yang telah lalu. Ah…, jazakillah khairankatsiran, ukhti. Tak perlu repot, sungguh aku pun telah lupa dengan hari itu yang telah berlalu. Cukuplah bagiku dengan ukhuwah ini Doamu itu saja sudah sangat berharga sebagai sebuah hadiah yang diberikan.
        Seandainya aku bisa membalas kebaikan kalian dengan jamuan tebaik, namun aku bukanlah saudari kalian yang romantis yang mampu memberikan kebahagiaan dengan kejutan-kejutan. Semoga kita selalu berada dalam barisan yang sama, dalam dekapan ukhuwah. Jazakillah atas jilbab yang diberikan. Sudah lama rasanya aku menginginkan jilbab motif itu, tak disangka kalian memberikan hadiah yang telah lama aku inginkan, juga dengan kue imut nan manis yang rasanya sayang untuk dimakan.
       Sekalian ku ucapkan jazakillah untuk ukhti windi yang telah mengundang dalam rangka miladnya pada 10 Aguatus. Semoga bahagia, tak ada hadiah yang mampu diberikan, mungkin hanya doa di bulan Ramadhan pada penghujung berbuka puasa, anti sudah mendapatkan pahala menyiapkan makanan berbuka bagi kami (annisa,iko,ismi,risma,vivid) yang berpuasa Ramadhan di tahun 1433 H.
0 comments

Komentator Pertamaku


ketika mencoba menulis sebuah cerpen berjudul it’s Real,tulisan bertanggal 14 juli 2006
inilah saran dan kritik tentang tulisan yang kubuat.

“maaf sebelumnya. karena kau yang meminta, maka ku beri. jadikanlah ini sebagai pembangun dan perbaikan. ceritanya bagus…tapi bahasanya kurang pas. alurnya agak mendadak-mendadak (maksudnya kurang pas dimana harus memotong cerita)”
sorry friend, don’t angry ya…!
jadikan kritik ini membangun
ok friend…!
semangat…!
 your friend

feny nurhayati

*belum lama ini, tulisan itu ditenukan. setelah dibaca, memang lucu mellihat tulisan sendiri….
0 comments

Kehadiranmu…


mari merenung sejenak…
aku, kamu, dan dia dikumpulkan dalam lingkaran ini.
kehadiranmu…
walau sesaat membawa kedamaian,
alangkah mulianya dirimu, di sela-sela kesibukan masih peduli akan kemaslahatan ini.
kehadiranmu…
walau tanpa bicara menghadirkan kesederhanaan,
penasaran apa yang sedang kamu fikirkan.
kehadiranmu…
walau hanya  energi yang dipersembahkan,
membuatku tergerak dan berfikir, apa yang sedang aku lakukan dan aku pun malu…
sesungguhnya…
kehadiranmu sangat berarti dan menentramkan hati
sungguh tiada sia-sia dari diammu, gerakmu, dan bicaramu,..
karena kita berada disini bukan untuk menyia-yiakan diri.
namun untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri kita.
sungguh disayangkan jika hal ini tak kau manfaatkan.
menjauhnya dirimu tanpa alasan,
membuatku cemas bila Allah menetapkan tidak pantasnya dirimu dalam perjamuan ini.
Tuesday 20 November 2012 0 comments

Untuk Mereka yang Berjuang


Ini adalah moment paling melankolis
Tak ada maksud
Itu terjadi begitu saja
Tanpa berucap, saling menitikan air mata
Tanpa meminta, saling mendoakan

Ini bukan tentang siapa yang meninggalkan
Dan siapa yang ditinggalkan

Saudaraku…
Maaf, kami harus berjalan lebih dahulu
Menuju medan perang yang sesungguhnya
Karna masa pelatihan kami telah habis
Ini adalah saatnya kami berjuang
Mengaplikasikan setiap ilmu yang kami dapatkan selama ini bersama kalian

Saksikanlah...
Kami menantikan kalian bergabung untuk berjuang
Di medan perang yang telah dipersiapkan Allah.
0 comments

Kisah di Hari Persidangan



               13 November 2012 merupakan hari bersejarah dalam aktivitas akademik bagi 23 mahasiswa FH Unsri angkatan 2008 di Indralaya. di hari sidang komprehensif (mengenai isi skripsi dan mata kuliah yang pernah diajarkan), berkumpullah peserta. Masing-masing memiliki cara tersendiri untuk menenangkan hati, ada yg menghafal, diskusi, jalan mondar-mandir, bahkan mengobrol saling memberikan motivasi. Berikut penggalan kalimat yang mungkin dapat mewakili adegan sidang komprehensif yang dirasakan para mahasaiswa saat itu.

Bisa gak ya adegan ini (sidang komprehensif. Red) di skip aja, biar langsung wisuda.
Ketika sidang siapa yang ga cemas dan deg-degan. Bagi yang punya penyakit jantung harap berhati-hati. Beginilah ekspresi galau peserta sidang yang sedang meenunggu, bosan dengan perasaan cemasnya yang satu ini.

“Semalam ibu telepon.”
Bagi yang jauh dengan ortu terutama anak kost-kostan, pada moment ini restu ortu terutama ibu sangat penting peranananya dalam menenangkan hati. Setelah selesai sidang, wajib lapor juga nih.

“Pengujinya maut banget.”
Menyadari bahwa dosen yang selama ini mengajari kita ternyata memiliki kedudukan yang tinggi dan kapabilitas yang mumpuni. Mungkin selama kuliah tidak menyadarinya, kebanyakan mengeluhkan bertumpuknya tugas dan cara mengajar yang kurang disukai. Ketika sidang tersadarlah diri ini.

Tenang kalian udah usaha maksimal, yang penting ga bayaran lagi”
Motivasi finansial setidak-tidaknya dapat berhemat. sangat realistis. =D

“Kita kuq banyak bacaan y…”
Otomatis di saat ini banyak sekali wejangan bacaan, moment paling romantis dengan Allah.

“Aku nangis karena lega…”
Akhirnya dapat melalui adegan paling maut dan membahana dalam sejarah akademik tiap individu mahasiswa, terlepas tidak sepenuhnya semua jawaban kita 100% sesuai keinginan penguji. Kita patut bangga dengan diri sendiri bisa keluar dari medan perang tanpa melarikan diri, layaknya seorang kesatria. Kalah menang urusan belakangan yang terpenting kita melewati prosesnya.

            "Jadikan kesalahan membuat kita sulit tidur dan belajar. "(Mario Teguh, 17 November 2012).
            Semoga kesalahan yang kita lakukan selama sidang tidak terulang dan menjadikan kita cerdas. Sebenarnya sidang adalah proses pemaknaan perjuangan, mensyukuri nikmat, dan pembelajaraan. Semua dapat berjalan berkat ridho Allah SWT, restu orangtua, dan keikhlasan orang-orang sekitar kita yang baik disadari atau tidak telah membantu kita sekecil apapun peranannya. Serta ilmu yang telah diberikan oleh para dosen, sungguh mereka telah menjalankan amanahnya, hanya saja sebagai mahasiswa yang kurang memperhatikan apa yang mereka ajarkan kepada kita, semoga Allah memuliakan hidup para dosen kita. =)
 
;