Nama : Barakah/
Ummu Aiman
Suami : Setelah
menjadi wanita merdeka, menikah dengan Ubaid
bin Harits Al-Khazraji namun berpisah karena tidak seiman. Diawal kenabian,
Ummu Aiman menikah dengan Zaid bin Haritsah (merupakan budak yang dimerdekakan oleh Rasulullah saw. Ia
adalah budak yang diberikan oleh Khadijah atas permintaan Rasulullah saw.)
Anak : Aiman
bin Ubaid (Sahabat Rasulullah saw. yang ikut dalam peristiwa hijrah dan syahid
di Perang Hunain), Usamah bin Zaid (pemuda yang disayangi oleh Rasulullah saw., di usia yang masih muda
menjadi Panglima pasukan pada misi pengusiran pasukan Romawi yang menyerang
wilayah Islam)
Aisyah
ra. berkata,” Rasulullah saw. tidak
mengirim Zaid bin Haritsah dalam suatu pasukan kecuali menjadikannya pemimpin
pasukan itu. Jika Zaid tetap tinggal di Madinah,maka Rasulullah saw.
menjadikannya sebagai penggantinya.” (h.r Ahmad)
Rasulullah
saw. bersabda: ” Jika kalian mencela kepemimpinannya (Usamah bin Zaid) maka kalian
mencela kepemimpinan ayahnya sebelum ini. Demi Allah, dia dicipta untuk menjadi
pemimpin. Ayahnya dulu adalah orang yang paling aku sayangi. Dan setelah
ayahnya, dialah yang paling aku sayangi.” (h.r. Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
dan Ahmad)
Wanita
keturunan Habasyah, budak yang diwarisi Rasulullah dari ayah beliau, kemudian
Rasulullah saw. memerdekakannya ketika beliau menikah dengan Khadijah. Ummu
Aiman dan Fatimah binti Asad (Istri Abu Thalib) yang mengasuh Muhammad ketika
Aminah, Ibu Rasulullah saw. meninggal dunia. Ummu Aiman termasuk orang-orang
yang pertama kali masuk Islam dan dia termasuk rombongan kaum muslimin yang
hijrah pada gelombang pertama.
Senang
dengan semua yang menyenangkan Rasulullah saw. dan sedih jika melihat beliau
sedih. Ummu Aiman berdiri membela Ummul Mukminin Aiyah ra. pada peristiwa haditsul ifki. Ummu Aiman Meninggal pada
masa pemerintangan Utsman ra.
_________________________________________________________________________________________
Ummu Aiman berkisah tentang Rasulullah saw.
·
Ketika tinggal dengan
keluarga Abu Thalib yang kondisinya serba kekurangan senantiasa mendapat
keberkahan dengan makanan dan minuman yang cukup dan kenyang untuk sekeluarga walau jumlahnya tak banyak.
·
Rasulullah saw.
Bangun tidur dalam kondisi rapih dan berminyak, serta matanya bersih bercelak
·
Rasulullah saw.
Tidak pernah mengeluh lapar atau haus.
Lembaran emas perjalanan jihad Ummu Aiman
Walau usianya sudah
tua, Ummu Aiman ikut berjihad dalam perang sbb:
1.
Perang Uhud: berperan
sebagai tim kesehatan dan penyiapan makanan pasukan perang Uhud, ketika terjadi
pasukan musuh menyerang balik pasukan kaum Muslim, Ummu Aiman menghadang mereka
dengan melemparkan pasir ke muka mereka. Setelah itu mencari berita tentang Rasulullah
saw.
2.
Perang Khaibar:
mengira anaknya Aiman penakut dan memarahinya karena tidak ikut perang, padahal
kudal Aiman dalam keadaaan sakit
sehingga tidak bias ikut berperang.
3.
Perang Mu’tah:
suaminya Zaid bin Haritsah syahid dan tetap tegar
Anas berkata,:”Nabi
telah mengabarkan kematian Zaid, Ja’far dan Abdullah bin Rawahah, kepada kaum
muslimin, sebelum ketiganya mengetahui berita itu. Beliau bersabda,’Zaid
memegang bendera lalu dia gugur, kemudian dipegang oleh Ja’far lalu dia gugur,
kemudian dipegang oleh Abdullah bin Rawahah lalu dia gugur, (saat itu mata beliau
meneteskan air mata), kemudian bendera dipegang oleh satu dari Pedang Allah
hingga Allah memberikan kemenangan untuk kaum muslimain.’” (h.r Bukhari)
4.
Perang Hunain:
berperan menyiapkan minum bagi para Mujahid dan anaknya Aiman gugur syahid.
Ummu Aiman dimata Rasulullah saw.
Anas berkata,
“Rasulullah saw. berkunjung ke tempat Ummu Aiman. Aku menemani beliau. Ummu Aiman menyuguhi beliau
minum. Tapi Nabi menolak. Aku kurang tahu, apakah beliau sedang puasa atau
tidak menginginkan minuman itu? Maka Ummu Aiman marah dan memaki Nabi.”
(h.r Muslim)
1.
Ibu kedua bagi
Rasulullah saw. (h.r Muslim bi Syarhin Nawawi)
2.
Memberikan apa
yang diinginkan oleh Ummu Aiman karena beliau juga sayang kepadanya
3.
Rasulullah saw.
senang dengan sesuatu yang membuat Ummu Aiman senang.
4.
Rasulullah saw. sayang
kepada keturunan Ummu Aiman baik yang pernah bertemu dengan beliau maupun yang
belum pernah bertemu.
Ummu Aiman menangis
·
Ummu Aiman
menangis saat wafatnya Rasulullah saw. ketika ada yang bertanya
kepadanya,’Bunda menangis?’ Ia menjawab,’Demi
Allah, aku sudah tahu kalau dia akan wafat. Tapi aku menangis karena dengan
wafatnya Rasulullah saw. berarti wahyu sudah tidak ada lagi.’” (h.r Ibnu
Sa’d)
·
Ketika umar
terbunuh, Ummu Aiman menangis dan berkata,”Hari
ini Islam mulai lemah.”
0 comments:
Post a Comment