Sunday 7 June 2015 0 comments

Tarhib Ramadhan 1436 H

bersama :
DR.H.M.Muinudinillah Basri,MA. (Direktur PPTQ Ibnu Abbas, Klaten Jateng & KaProdi
Magister Pemikiran Islam &Pendidikan Islam UMS)


Tulisan ini merupakan rangkuman dari Tazkiroh pada Tarhib Ramadhan 1436 H. Dibuka dengan kalimat berikut:
"Allah memeberikan dunia kepad yang dicintai dan tidak dicintai-Nya namun Allah hanya memberikan pemahaman terhadap deenul Islam kepada yang dicintai-Nya"

Kalimat penyejuk bagi yang hadir saat itu. Narasumber merupakan guru yang didatangkan dari luar daerah Palembang. Maka mengawali tazkiroh TARHIB RAMAHAN kali ini beliau mengambil perumpamaan yang sangat dekat dengan profesi dan fitrah manusia dimulailah dengan hal seperti berikut

Agar Ramadhan bermakna.
Jika ada persiapan pernikahan atau pelantikan/diklat yang dilakukan jauh-jauh hari, maka Ramadhan bukan sekedar pelantikan atau pernikahan namun Ramadhan adalah bulan kemesraan kita kepada Allah yaitu bulan dimana Allah mengabulkan doa-doa.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S Al-Baqarah:183)
Penyakit ibadah ialah rutinitas. Misalnya habis sholat dan sebelum sholat sama, tdk ada perbedaan?itulah rutinitas. Maka yang harus dilakukan  ialah meresapi, dinikmati dengan penuh makna.  Jika seseorog dikirim diklat dapat dipastikan sepulang diklat ada promosi jabatan karena ada kecerdasan baru yang didapat. Maka Ramadhan adalah diklat dari Allah kepada hambanya untuk promosi yaitu kemuliaan dari Allah. 

Agar  Ramadhan dan ikut idul fitri tidak menelangsa. Maksud menelangsa di sini ialah ikut dapat piala/merayakan Idul Fitri namun tanpa prestasi. Berikut yang sebaiknya kita lakukan:
Masa persiapan
1. Doa dan tobat kpd Allah. Sdhkan kita merasa dosa . Dosa yang menyebabkan kita tidak menikmati ibadah.
Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin: 4). (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzi).

Seperti makan enak namun rasanya biasa-biasa aja, pasti ada yg salah. Maka bertobat agar hati merasa enak. Maka beristighfarlah... Rasulullah setiap harinya beristighfar 100 kali

2. Memahami faidhilah-fadhilah/keutamaan Ramadhan. Cari tahu fadilahnya, bila sudah tahu namun tidak rindu dengan kedatangan Ramadhan, maka ada masalah..diantara fadhilahnya 
  • bulan Ramadhan Allah menurunkan SK pd mlm lailatul Qdr siapa yg bahagia-celaka, siapa yg bertobat. Jika manusia begitu deg2an jika mendapt SK penganhkatan sbg presiden. Mk begitulah org2 yg beriman menanti SK dari Allah utk mendptkan qadha an qadar yg baik. Arti dari 'afiatnialah bebas dr bencana. Hadis yg jika tdk mendpt lailatul qadar...
  • dilipat gandakan amal soleh,
  • doanya tdk ditolak,
  • Allah menghias2i surga dan Allah berfirman hampir2 hamba-Ku dtg kpd Ku.   Ramadhan adl bulan realisasi dr taqwa. Allah sgt syg kpd kita kr iman kita sgt fluktuatif(banyak turnnya) dan umur umat kini pendek2 maka diberikan mlm lailatur qadr.
3. Memahami falsafat Ramadhan. Rukun Islam shahadatain_realisasi dgn shalat, puasa_zakat...harus halal, mka filsafatnya menguasai nafsu. Min, diri yg mencela berbuat jahat.puasa adlh pengendalian nafsu. 
  • Mengendalikan hawa nafsu dgn cara yang tepat dan tepat waktu (ex. Sahur diakhir dan buka segera. Maka puasa bukan tentang siapa yang paling lapar atau menderita), 
  • Menjalankan taat kepada Allah. Kisah Umar bin Khattab yg anaknya tidak punya baju baru dan pinjam ke bendahara dengan jaminan masih hidup sampai waktunya. Falsafat Ramadhan ialah Takwa melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan. Mengeluarkan mata hati. Mata kepala brfungsi jika ada cahaya, namun tdk bs melihat halal atau haram. Maka gunakanlah mata hati, yang bisa berfungsi dengan Al quran dan iman.
Dibalik falsafah diatas ialah kita harus punya APA TARGET PUASA KITA TAHUN INI yang seharusnya ADA DISETIAP RAMADHAN.  Berikut target yang harus kita setting (bangun):
  1. Kecerdasan, kelihaian, kepiyawan (dalam menjalankan aturan dan perintah Allah dan menjauhi laraganya).  Yaitu Takut kepada Allah dan takut kehilangan Allah, siapa yang bisa mengabulkan doa selain Allah. Berikut perumamaan untuk memahami hal ini seperti jika orang takut pada kematian, maka semua yang menyebabkan kematian akan dihindarkan
  2. Mensyukuri perintah, larangan, dan aturan Allah. Maka syukur disini bagaimana memelihara nikmat Islam ini. *Puasanya dr sumpah, berbohong, perbuatan dusta, hati, lisan, dll. *QL (Qiyamul Lail), *sodaqoh, *'itiqaf, *zakat fitrah,*khatam Al quran dibaca sambil sholat atau dengan cara apapun

Wallahu'alam
 
;