Saturday 21 February 2015 0 comments

Nama sekolah itu "Bermain"



Di sini tempat bermain yang sangat menyenangkan
Lapangannya luas, bahkan kau bisa membuat festival layangan dengan teman-temanmu
Bebas berekspresi dan bereksplorasi
Kau bisa menemukan dan membuat markas rahasia hingga rumah pohon
Sangat identik bagi jiwamu sang petualang

Ya, kau sang petualang
Dimana begitu banyak pertanyaan yang ada di dalam benakmu
Ada banyak energi yang tak pernah habis kau keluarkan,
bahkan kau tak akan pernah merasakan kelelahan
bagitu menggema suara riang yang terdengar
sangat riuh dan menyenangkan

di sini kau hanya bisa bermain dan bermain
tak ada ruang bagi penyendiri dan pemalas
karena tubuhmu dengan sendirinya tak kuasa diam walau kau ingin mematung

bermainlah, hanya itu yang selalu kau rasakan
bermainlah dengan angka-angka hingga kau bisa membuat kumpulan angka  tersebut menari-nari, berbaris, dan berubah-ubah
bermainlah dengan huruf-huruf hingga kau bisa merangkai kata-kata baik nan indah
bermainlah dengan suara-suara hingga kau bisa menikmati irama suka cita yang selalu kau rindukan
bermainlah dengan benda-benda yang kau temukan hingga kau bisa membuat maha karya yang serupa bahkan yang belum kau jumpai
bermainlah dengan gerakan-gerakan yang kau ciptakan hingga kau menikmati tiap butiran keringat yang kau hasilkan
bermainlah dengan alam hingga kau mampu bersyukur atas: sengatan matahari,gemerincik tetesan hujan,bau tanah dan rerumputan yang tercipta, belaian angin yang menyegarkan, butiran pasir dan lembeknya tanah basah itu, serta udara yang memenuhi dunia ini.
bermainlah, kagumilah, dan rasakan setiap keajaiban-keajaiban yang kau temukan
Monday 9 February 2015 0 comments

Harapan dari rasa syukurku

Walau tak sebanding dengan nikmat-Mu
Kuharap rasa syukurku yang kecil ini, tak membuat Mu pergi dan berpaling dariku
Ya Rahman
Ya Rahim
Ya Rabb
Saturday 7 February 2015 0 comments

Antara Kata dan Diam



saat hidup menjadi sebegitu getirnya…
apa yang kau rasakan saat mereka yang terkasihi memberikan saran dan kritik yang membangun, 
namun kau rasa mereka telah menghina
perjuangan dianggap tak ada
kebaikan dianggap kebodohan
kesungguhan dianggap permainan kosong belaka
hingga cinta dianggap penghinaan
apa yang kau lakukan ketika semua pandanganmu berbeda dengan mereka
pribadi ini dihinakan, dihilangkan rasa kemanusiaannya

kau coba menjawab:
kalian kira perjuangan itu mudah….kita dianggap lemah
kalian kira kebaikan itu perbuatan sia-sia…kita dianggap sok suci
kalian kira hanya memikirkan diri sendiri…kita dianggap egois
kalian semua tidak mengerti…kita dianggap pengemis belas kasihan
hingga tibalah pada titik muncul kata ‘tiada gunanya’ aku berbicara
dan diam pun menjadi senjata terlemah menurut kebanyakan orang

a…h diam itu tidak lemah, saudaraku
diam itu kuat, saat kau mampu membalas tapi tak kau lakukan
walau kau punya tenaga yang kuat, begitu banyak alasan yang bisa kau utarakan kebenarannya

namun pilihan diam itu menjadi tepat
saat perjuangan hanya bisa dibuktikan dengan usaha, bukan sekedar kata
saat kebaikan hanya bisa kau buktikan dengan perbuatan, bukan sekedar kata
saat cinta hanya bisa kau buktikan dengan ikhtiar, bukan sekedar kata
saat kau mampu berkata benar dengan menjunjung tinggi penghormatan rasa kemanusiaan, maka kata-kata menjadi senjata hebat melebihi diam

ya, itu menjadi sebuah pilihan mau diam atau berkata-kata.
Dengan ukuran sejauh mana batas kemampuanmu dalam menjunjung tinggi penghormatan rasa kemanusiaan
 
;