Saturday, 6 April 2013

Deep Thinkinng, Bagaimana Seorang Muslim Berfikir-Harun Yahya-2001


            Dalam buku ini menceritakan secara singkat riwat hidup Adnan Oktar dengan nama penulis Harun Yahya ini. Bagaimana perjuangannya dalam menyeru pada yang benar, berpikir kritis melawan ateis dan darwinisme (yang terkenal dengan teori evolusi penuh imajinatif), dengan cara yang cerdas, darwinisme di bantah secara ilmiah dan berdasarkan Al-Qur'an dengan didukung data-data ilmiah sehingga para pendukung darwinisme ketakutah bahkan hanya dengan mendengar namanya. Perjuangan bukan tanpa rintangan ia pernah beberapakali di penjara dengan berbagai macam tuduhan yang tidak dapat dibuktikan. Adnan Oktar juga mendapat perlawnan keras dari darwinisme dan komunitas berujung freemansory, yang memang tujuan mereka ialah agar muslim terlena dengan dunia dan malas berfikir. Darwinisme wujud teori yang masuk ke dalam kurikulum pendidikan mengarah kan frame berfikir secara sistematih bahwa Tuhan itu tidak ada dan manusia ada berkat evolusi (inilah bentuk ghowazul fikr/perang pemikiran). Membangun lembaga riset merupakan diantara jalan perjuangan Adan Oktar untuk membuka mata manusia akan kekeliruan berfikir yang terlanjur mendarah daging, adapun dakwah Islam kepada kalangan atas melalui pertemuan dan diskusi, yang membuat para orang tua khawatir dan para mendukung darwinisme kalut, karena anak-anak pembesar merubah pola hidupnya lebih Islami dan terarah.
            Lalu kita akan masuk ke dalam pengertian mengapa manusia harus berfikir sebagai makhluk yang dikaruniai akal, agar tidak terjerumus dalam kelalain yang mengandung arti ketidakpedulian (bukan melupakan), meninggalkan, dalam kekeliruan, tidak menghiraukan, dalam kecerobohan. Berfikir dapat membebaskan seseorang dari belenggu sihir dalam arti kelumpuhan mental atau akal yang menguasai manusia secara keseluruhan. sehingga tidak mampu memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun. tidak dapat membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwa luarbiasa yang terjadi disekitarnya. Dengan demikian yang terjadi ialah timbulnya khayalan yang tidak bermanfaat.
           Berfikir dengan melihat kebesaran Allah yang ada di tiap detik kehidupan, manusia, hewan, tumbuhan, alam, duania, tata surya. Seandainya kita dapat berfikir maka kita menyadari betapa kecilnya manusia dan yang berhak sombong adalah Allah.

0 comments:

Post a Comment

 
;