Merupakan kumpulan
cerita penuh hikmah dari berbagai tokoh Islam tentang amal dan balasan yang
diterima baik di dunia maupun di akhirat, serta keteladanan yang dicontohkan
oleh para pemilik kisah yaitu sahabat, sahabiyah Rasulullah, tabi’i, tabiin. Berikut beberapa hikmah yang menjadi perhatian untuk dibaca:
Bedanya Antara Ulama Dulu Dan
Ulamasekarang
Diceritakan, ada
seorang pria bertanya kepada Abu Qasim al-Hakim. Pria itu berkata,”Mengapa
nasihat-nasihat para ulama sekarang sudah tidak lagi dipedulikan oleh umatnya. Ini
sangat berbeda jauh dengan ulama terdahulu yang fatwa dan nasihatnya senantiasa
diikuti dan diperhatikan oleh umat?”
Abu Qasim menjawab,”Sesungguhnya
ulama terdahulu itu dalam keadaan terjaga dan sadar, sedang umatnya dalam
keadaan tertidur. Lalu mereka yang terjaga dan sadar mengingatkan yang tidur. Sedangkan
ulama-ulama masa kini keadaanya terbalik, mereka , dan umatnya dalam keadaan
mati. Maka bayangkan saja, bagaimana mungkin orang yang sedang asyik tidur dalam
mimpi dapat membangunkan orang yang sudah mati.”
Umar bin Khattab dan Upayanya Meminjam Kas Negara untuk Anaknya
Alkisah, suatu hari,
ketika Abdullah bin Umar, putra khalifah Umar bin Khattab r.a., pulang belajar
di madrasah, ia menangis dihadapan ayahnya. Lalu Khalifah Umar r.a., bertanya
kepada anaknya,”Hai anakku, kenapa engkau menangis?”
“Teman-teman di
madrasah selalu memperhatikan tambalan pada bajuku ini,” jawab anaknya.
Memang pada bagu Ibnu
Uar itu, terdapat sekitar 14 tambalan, diantaranya ada tambalan dari kulit
kayu. Kemudian Khalifah Umar r.a. pergi menuju bendahara negara, dan
berkata,”Pinjamilah aku uang sebanyak empat dirham dari kas negara. Nanti,
ketika sampai pasa gajiku pada awal bulan, langsung saja diambil untuk membayar
pinjaman tersebut.”
“Wahai Khalifah, sudah
mantapkah keyakinan Tuan akan hidup sebulan lagi, hingga tidak ada keraguan
bagi kami untuk meminjamkan uang sebanyak itu kepada Tuan? Lalu apa tindakan
tuan kepada kas negara, kalau Tuan meninggal dunia sebelum melunasi pinjaman
itu?” jawab bendahara negara itu.
Mendengar jawaban dari
bendahara negara itu, Khalifah Umar r.a. menangis, dan berkata kepada
anaknya,”Wahai anakku, berangkatlah ke madrasah seperti biasa, sungguh, aku
tidak dapat meyakinkan secara mantap atas penambahan usiaku, sekalipun hanya
sesaat.
Ahli ibadah yang
tergoda oleh setan. Awalnya karena Iblis menyamar sebagai manusia
memperlihatkan diri sebagai orang yang khusyuk dalam beribadah maka sang ahli
ibadah meminta nasihat agar ibadahnya sekhusuk Iblis. Iblis pun berkata ia
dapat beribadah dengan khusuk karena sebelumnya melakukan maksiat dan berdosa.
Iblis menwarakan cara agar ahli ibadah dapat beribadah sepertinya dengan
memilih jalan: membunuh, berzina, atau minum arak. Maka sang ahli ibadah
mencoba minum arak, karena dipandang minum arak lebih ringan dosanya. Namun
yang terjadi setelah minum arak ia tergoda dengan wanita dan berzina, lalu sang
suami dari wanita tersebut marah karena isterinya berzina dan sang ahli ibadah
terlibat perkelahian dan membunuh suami tersebut. Ahli ibadah tersebut pun
terbunuh juga.
Salam Rasulullah untuk Seorang Majusi dalam Mimpi
Seorang ulama bermimpi
bertemu Rasulullah, dan Rasulullah menitipkan salam kepada seorang Majusi. Terbangun
dari tidurnya, ulama tersebut segera mencari Majusi tersebut dan langsung
menanyakan amalan ibadah apa yang dilakukannya hingga Rasulullah menyampaikan
salamnya. Berdasarkan pengakuan Majusi tersebut ia memiliki 4 pasang anak dan
ia nikahkan berpasang-pasangan, memiliki anak perempuan yang cantik namun tidak
menemukan pasangan untuk dinikahkan, maka ia nikahi sendiri.
“Itu semua adalah hal
yang diharamkan, lalu adakah amalan lain yang kamu lakukan?” Tanya ulama tadi
Majusi itu berkata”Malam
setelah pernikahanku dengan anak perempuanku, ketika aku hendak tidur, ada
seorang wanita mengetuk pintu meminta makanan, aku curiga wanita itu adalah mata-mata
yang berniat jahat kepadaku, karena aku punya banyak musuh dan hartaku
berlimpah. Setelah ku ikuti ternyata wanita itu pulang kerumah, di dalamnya
terdapat anak-anaknya yang menunggu karena kelaparan. Dan Wanita itu menangis
karena tidak mendapatkan makanan. Mendengar itu, aku langsung membawakan nampan
penuh yang berisi makan untuk diberikan kepada keluarga itu.”
Ulama berkata karena perbuatanmu
itu Rasulullah menyampaikan salam untukmu. Mendengar hal itu Majusi tersebut
masuk Islam dan langsung meninggal.
***
Hikmah yang dapat kita
ambil dari cerita di atas. Secara garis besar mengenai kesempatan: “seorang ahli Ibadah dapat menjadi seorang
ahli maksiat, dan seorang ahli maksiat dapat menjadi seorang ahli ibadah.”
Jangan terlalu sombong
dengan yakin bahwa diri ini banyak melakukan ibadah ke pada Allah, hingga
berfikir melakukan dosa kecil tidak akan mengurangi pahala ibadah yang kita
lakukan sendir, ternyata dosa kecil hanya lah awal dari melakukan dosa besar,
seperti yang dilakukan oleh ahli ibadah tersebut mati dalam keadaan berbuat
dosa besar dan belum sempat bertobat, Nauzubillah…
Adapun mengenai seorang
Majusi yang ahli maksiat mendapatkan salam dari Rasulullah ketika melakukan
kebaikan, ia pun masuk Islam dan meninggal dalam keadaan menjadi muslim. Bahwa
Allah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi manusia untuk bertobat dan
melakukan kebaikan. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang selalu menerimat
tobat setiap hambanya yang bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Perlu diingatkan
bila ada yang namanya mantan pendosa, juga ada yang namanya mantan ahli ibadah. Semoga
kita selalu menjadi hambanya yang selalu beristighfar atas setiap tindakan
dilakukan, karena kita manusia tak luput dari lalai dan dosa. Bukankah
Rasulullah yang dijamin masuk surga senantiasa beristigfar 1000 kali setiap
harinya.
0 comments:
Post a Comment