Wednesday 20 March 2013

AKSI


            Apa yang akan terlintas dalam pikirin jika mendengar kata aksi/demo? Buat macet, habisin waktu, ga dibayar, buat capek sendiri, ga penting. Ada berbagai macam jenis aksi: solidaritas korban kekerasan, bencana alam, perang; masalah sosial, politik, dan hukum; amal,  dll. Aksi yang baik dan benar ialah tidak menimbulkan kerusuhan, tawuran, bahkan jauh dari aksi menjarah barang milik orang lain. Terlebih dahulu berkoordinasi dengan aparat keamanan, sehingga ada persiapan untuk mengatur lalu lintas. Yang perlu diwaspadai bila ada propokator yang membuat peserta aksi bentrok dengan warga bahkan aparat keamanan. Aksi yang baik punya konsep yang jelas dan matang dengan menambahkan agenda treatikal sesuai isu yang dibawa,dll.
            Sudahkah bergabung dalam aksi/demo? Rasakan dan hayatilah. Inilah yang dinamakan perjuangan di zaman ini. Untuk berjuang demi bangsa bukan lagi masanya kita sekarang berperang menggunakan bambu runcing, atau dengan menggunakan senjata tajam dan pertumpahan darah. Jihad yang paling besar adalah mengatakan kebenaran dihadapan seorang penguasa diktator (Hr.Tirmidzi)

            Pengalaman pertama mengikuti aksi, rasa deg-degan, kecemasan luar biasa. Yang ada di dalam benak sangat menghebohkan. Karna hanya mempunyai gambaran aksi ketika 1998 yang menjadi tonggak sejarah revolusi demokrasi di indonesia.  Sayang sekali bila kita belum pernah mengikuti aksi jika menjadi mahasiswa, tentunya aksi yang jelas dan damai. Sebelum beraksi, perlu untuk mengikuti pengarahan dari koordinator lapangan serta isu yang dibawa dan peringatan-peringatan untuk tetap waspada, damai, dan tidak mudah dihasut.
            Memang tidak kita pungkirin jaket alamamater dapat disalahgunakan bila aksi dikarenakan oportunis yaitu golongan yang dibayar oleh orang berkepentingan, biasaya berujung chaos (ricuh). Untuk itu perlu mengkaji ulang bila ada ajakan aksi dengan telaah secara bijaksana, sehingga kita aksi dengan pemahaman, bukan hanya sekedar pengikut. Disi berlaku "malu bertanya, sesat di jalan."

0 comments:

Post a Comment

 
;