Saturday 1 June 2013

Menelusuri Jalan Para Pejuang



            Andai matahari di tangan kananku takkan mampu mengubah yakinku, terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati.Bilakah rembulan di tangan kiriku,takkan sanggup mengganti imanku.jiwa dan raga ini apapun adanya.Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam. Seujung rambut pun, aku takkan bimbang, jalan ini yang kutempuh. Bilakah ajal kan menjelang, jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan. Cintaku hanyalah untuk-Mu, tetapkan muslimku selalu.(shaffix-keimanan)
            Itulah jejak yang direkam merupakan jawaban Rasulullah Saw. di tahun ke tiga kenabiannya ketika ditawarkan oleh pemimpin Qurais untuk menghentikan dakwah dengan tawaran harta+tahta+dan wanita. Rasulullah tetap teguh dengan pendirian, lalu muncullah siksaan. Begitulah jalan dakwah.
            Berdasarkan penelusuran Muhammad Abdul Qodir Abu Faris (Muhammad Abdul Qodir Abu Faris. Ujian Cobaan Fitnah Dalam Da’wah (Jakarta : Gema Insani Press, 1992), h. 140-157),  Ada beberapa bentuk tribulasi, makar, konspirasi, dan gangguan dakwah yang dialami Rasulullah dan para sahabatnya. Berbagai macam cobaan dalam mempertahankan keyakinan kita, seperti perjuangan para sahabat rasulullah. Seruan Nabi Muhammad dalam menegakkan agama Allah kepada penduduk Makkah mendapat sambutan baik dari kalangan sahabat dan keluarga.
            Adapun mereka yang mula-mula masuk Islam antara lain:
  1. Khadijah binti Khuwalid, istri Nabi Muhammad dari golongan kaum wanita.
  2. Abu Bakar bin Abu Quhafah, kawan dekat Nabi Muhammad dari golongan laki-laki.
  3. Ali bin Abi Thalib, kemenakan Nabi Muhammad yang diasuhnya sejak kecil dari golongan anak-anak.
  4. Zaid bin Harits, hamba sahaya Nabi Muhammad yang dimerdekakan dari kalangan hamba sahaya.

            Semua bentuk-bentuk penyiksaan itu merupakan cara yang dilakukan oleh Musuh Islam dalam menghentikan dakwah Rasulullah saw. Namun dengan kekuatan nasihat dan petunjuk Allah swt dalam Al-Quran, ujian-ujian tersebut tidak memadamkan keteguhan dan semangat dakwah Rasulullah saw dan para sahabatnya.
Sahabat Nabi Muhammad saw yang mendapatkan ujian ini adalah:
  • Khabab bin Art dan Ammar bin Yasir, dia dibaringkan di atas bara api tersebut sampai bara api itu padam oleh penggunggungnya.
  • Bilal di baringkan di atas padang pasir yang sangat panas, mengikatkan tali ke lehernya, dan dadanya ditindihi oleh batu yang sangat besar dari siang hari hingga sore hari. Sama dengan yang dialami Bilal, Abu Fakihah disiksa dengan diterlentangkan, sebuah batu besar diletakkan di atas perutnya sehingga kesulitan bernafas dan lidahnya menjulur keluar.
  • Ketika Nabi berada di Hijir Ka’bah, tiba-tiba datanglah Uqbah bin Mu’ith menemuninya. Lalu ia membelitkan baju yang dipakainya ke leher Nabi saw sehingga leher beliau tercekik dengan kencangnya.  Ada juga bentuk penganiayaan dengan dilempari kotoran yang berbau busuk. berisi kotoran buangan sembelihan saat Rasulullah sedang sujud dalam shalatnya.
  • Ketika Rasulullah saw hijrah ke Thaif, beliau disambut oleh penduduk setempat dengan perbuatan yang amat buruk. Mulai dari anak-anak sampai orang tua menyerang dan melempari Rasulullah saw dengan batu-batu sehingga beberapa bagian tubuh beliau luka dan berdarah.
  • Para kafir Quraisy melakukan cara yang menghinakan yaitu meludai muka Rasulullah saw atau para sahabatnya. Inilah yang melatarbelakangi turunnya ayat 27-28 surat Al-Furqan.
            Dalam skala pribadi tiap individu pasti mengalami hambatan dengan tawaran dan rayuan untuk menjauhi berhenti dalam jalan pejuang. Bila kita tidak lulus dengan ujian tersebut, Allah akan selalu menguji kita dengan cobaan yang sama, higga kita lulus. Jangan minta untuk memudahkan setiap ujian, namun minta lah untuk menguatkan pundak kita

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
(Q.S.Al-Baqarah ayat 286)

0 comments:

Post a Comment

 
;