Saturday, 31 August 2013 0 comments

Rencana Wisata Tipe Edukasi


            Apa yang akan dikunjungi atau tempat mana jika kita berwisata atau mengunjungi ke daerah lain. Saya lebih menyukai wisata tipe edukasi,seperti:
  • Mengunjungi universitas terkenal di daerah tersebut dan berkeliling. Tak lupa memasuki perpustakaannya dan menelusuri tiap koleksi buku.
  • Menikmati bersantap dikantinnya
  • Masjid agung disuatu daerah sembari menikmati arsitek dan menghayati tiap jengkal sejarahnya.
  • Menunjungi museum bisa menjadi wisata edukasi yang menarik. Walau terkadang miris dengan kondisi museum di Indonesia karena ada beberapa museum yang tidak terawat. Menelusuri sejarah bisa juga dengan mengunjungi kota tua/bangunan tua yang biasanya dijadikan museum nasional.
  • Akhirnya mengunjungi pusda (perpustakaan daerah) akan menjadi hal yang juga menyenangkan. Sembari mencari tempat penjualan buku murah dan memborongnya. Ini surga bagi penggemar dan para orang yang hobi  membaca.
 
Sunday, 25 August 2013 0 comments

Wasiatku


          Wasiat adalah pesan tentang suatu kebaikan yang akan dilaksanakan setelah orang yang berwasiat itu meninggal dunia. Tidak harus menjadi tua dan sakit-sakitan kita membuat wasiat. Kisah Umar Bin Abdul Aziz yang menginginkan kematian diusia belianya dengan tingkat pemikiran yang jauh melebihi usianya sendiri. Umar dikenal sebagai anak yang sholeh dan suka menangis. Suatu hari sang ibu mendapatinya di kamar sedang menangis tersedu-sedu. “Wahai ananda, apa gerangan yang terjadi hingga engkau menangis seperti itu?” tanya ibundanya. Dengan tenang Umar menjawab, “aku hanya ingat mati wahai ibundaku”. Demikianlah sosok Umar bin Abdul Aziz di masa kecilnya. Penuh semangat dalam belajar, gemar duduk bersama ulama, dan tidak menggunakan waktu luang kecuali untuk mengahafal Al-Qur’an atau mengulang-ulang pelajaran. Dengandemikian belianya usia Umar Bin Abdul Aziz, membuat saya berpikir ulang dan malu kenapa baru sekarang terpikir untuk hal multlak yang akan terjadi, yaitu kematian.
            Dalam menghadapi kematian, saya mencoba menyiapkan satu buah buku yang isinya, pada lembar pertama buat surat pernyataan yang ditandatangani diatas materai 6000 kepada ahli waris, walau secara hukum dengan sendirinya akan berlaku hukum waris tersebut dan hukum waris Islam berlaku bagi muslim di Indonesia.    Mari kita bagi buku Wasiat  menjadi per BAB, antara lain:
  1. BAB Keuangan, berisikan rekening, tabungan, simpanan, serta catatan hutang yang dipinjam lengkap dengan nama, tanggal serta nominal yang terhutang.
  2. BAB Pinjaman, berupa barang (biasanya buku) dengan spesifik dan tanggal serta pemilik barang tersebut.
  3. BAB Janji yang belum ditepati, berupa materi dan non materi jasa/barang/file-file yang menjadi tanggung jawab yang seharusnya diselesaikan. Maka setidak-tidaknya kita menyiapkan catatan lengkap dengan tempat penyimpanan yang dapat diambil (misal file disiapkan dalam folder/flash disk khusus) sehingga pekerjaan yang tertunda oleh kita langsung dapat diteruskan saja/mengurangi beban dari pewaris tugas.
            Mengahadapi tiap detik kehidupan meuju kematian, ini salah satu ikhtiar menghindari diri mendzolimi saudara yang terlanjur berinteraksi dengan diri ini. Kita tak tahu batas waktu hidup ini. Saya berusaha merencanakan apa yang harus dilakukan terhadap orang-orang disekitarku, maka terhadap:
  • Terhadap ortu, tidak melewatkan satu hari pun bilang sayang dan cinta kepada kedua orang tua kita dan mencium tangan mereka dengan harapan semoga mereka memaafkan segala salah dan khilaf seorang anak yang selalu menyusahkan mereka. Sembari terus berbakti (untuk mengetahui caranya bisa di baca THE GREAT POWER OF MOTHER- Inspirasi Dahsyat Dunia Akhirat)
  • Terhadap Adik, juga selalu berusaha menyayangi mereka 
  • Terhadap Orang-orang yang ditemui sebisa mungkin berpisah dalam keadaan baik dan salam. berusaha untuk tidak bermuka masam.
Jaga hati jangan berburuk sangka, jaga sikap jangan membuat orang lain berburuk sangka” (Aagmy)
            Itulah serangkaian SOP yang berusaha saya buat dan laksanakan terhadap setiap kali berintraksi/bersosial dengan manusia lainnya. Jika disimpulkan, isi wasiat ini lebih banyak hutang, harus intropeksi diri.
Friday, 23 August 2013 0 comments

Nikmat Menjadi Muslimah



            Indonesia, walau mayoritas penduduknya beragama Islam, tak semua muslimahnya mengetahui dan memahami kewajiban berhijab. Seperti diriku di kala SMA, berhijab merupakan keputusan yang besar dan anehnya perlu dipikir-pikir atau menimbang. Karena dulu aku berpikir orang yang mampu berhijab adalah orang suci dan sudah memiliki akhlak yang baik (semacam pemberian pangkat), itulah doktrin yang masuk kedalam pikiranku dikala remaja, dan mungkin saja yang juga ada pada pikiran semua remaja pada umumnya. Aku tidak tahu di tahun ini (2013) bagaimana presepsi remaja tehadap hijab, mengingat trennya sangat booming.

            Adalah hal yang luar biasa bila seorang muslimah (wanita muslim) mengenakan hijab. Rasanya pundak ini memikul dua gunung yang besar nan berat untuk dibawa. Dikarenakan kebanyakan remaja muslimah di Indonesia berhiijab karena tuntutan aturan sekolah semata seperti di Madrasah atau Pesantren serta para muslimah tidak membiasakan diri sejak kecil mengenakan hijab, sehingga hijab anggaphanya digunakan saat sekolah atau keluar rumah, ada juga hanya dikenakan saat acara nuansa religi, sehingga akan banyak ditemukan muslimah Indonesia kebanyakan mengumbar aurat ketika pergi ke warung dan sekitar rumah, ada pula berselendang sudah dikatakan sebagai hijab. Berhijab merupakan cara muslimah untuk bertakwa kepada Allah. Terlalu banyak pertimbangan dalam memulai berhijab, itulah bentuk godaan syaitan.
            Berhijab demi meraih ridho-Nya agar Allah berkenan dan meridhoi kita memasuki Jannah-Nya. Ada keuntungan serta hikmah sendiri yang terkuak dari mengenakan hijab, antara lain:
  • Terhidar dari sinar ultraviolet. Ada cerita dari teman yang mengikuti International Conference Climate Change (Konferensi Internasional Perubahan Iklim) tahun 2011 yang diikuti seluruh mahasiswa Internasional. Mengingat lapisan ozon yang semakin menipis dan betapa berbahayanya sinar ultra violet bagi kulit yang berpaparan langsung dengan sinar matahari tersebut dengan dampak terparahnyanya ialah kanker kulit. Hingga ada salah satu peserta konferensi berujar kepada temanku bahwa ia beruntung mengenakan pakaian muslimah itu (hijab). Allahu Akbar, mendengar penuturannya saja merinding, apa lagi beliau yang merasakan langsung statemen tersebut. Masya Allah (nikmat Tuhanmu mana lagi yang engkau dustakan?)
  • Terhindar dari lecet-lecet dikaki saat mengenakan sepatu.  Ya, kaki termasuk aurat muslimah. Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (HR. Bukhari & Muslim). Kebanyakan melihat teman-teman yang mengenakan sepatu tak mengenakan kaos kaki, kakinya penuh dengan lecet bagian belakang atau melepuh di sisi kaki lainnya. Juga ada yang repot-repot menempelkan hansaplas untuk menghindari lecet, tanpa sadar menjadikan kita boros.
  • Terlindungi dari pelecehan seksual, karena Allah yang melindungi muslimah yang mengenakan pakaian takwa dan identitas Islam dengan sebenar-benarnya sesuai tuntuan Islam (syar’i). Kita tak akan menemui kilatan mata lelaki yang nakal. Godaan seperti colak-colek, cukup dengan tatapan tajam saja para lelaki nakal menjauh.
  • Aktif dan bebas bergerak sebebas-bebasnya, kita tidak akan takut dalam melangkah, rok tidak harusi tarik sana-sini (karena rok kita panjang dan juga dilengkapi dengan legging dalaman), atau baju ketika menunduk harus repot-repot menutupi dada atau menarik belakang pakaian lantaran pakaian yang pendek atau model celana jeanz sekarang yang hanya sepinggul. Intinya kita aktif tanpa rempong (repot) malah terlihat perkasa. Ya, muslimah perkasa yang tetap anggun dalam bersikap.
            Niatnya, para muslimah mengenakan hijab sebagai cara bertakwa dengan menjalankan syariat Islam, ternyata ada bonus dan nikmat berlipat-lipat yang tak terduga tiap kali kita menjalankan perinta Allah, sama halnya seperti sholat dan wudhu ternyata bagi kesehatan jasmani dan secara psikologi Allah sematkan kebaikan bagi kita, tak hanya itu ada keuntungan pula yang kita dapat dari aspek sosiologis. Allah, Engkau pemilik cinta dan sangat romantis dengan segala nikmat yang tak disangka-sangka yang selalu mengejutkan hidup tiap insan.
            "Ya Allah, terimakasih atas segala nikmat yang engkau berikan. Hamba mengerti setiap syariat yang engkau tentukan demi kebaikan hamba, hanya saja hamba yang bodoh tidak mengetahui dan tak mencari ilmu itu. Maka tolonglah hamba dan lindungilah. Cukup engkau yang menyempurnakan segala kekurangan hamba dan bertakwa kepada-Mu."
Wednesday, 21 August 2013 0 comments

To be Muslimah


Saya coba untuk remark dari lirik Barbie-princes and pop star menjadi berikut ini. Gunakan nada yang sama dengan lagu aslinya. downloads lagu aslinya di sini

To be Muslimah is to know which hijab to use
To be Muslimah is to up grade your knowlede
To learn Qur’an in whole life
Give a great smile every day
And have special room that separate with man
To be Muslimah is kind to every one

Take in pray every day
and recite Quran every day
All through the day there's
Just one way you must behave
with hijab in your head
Sit for a thousand assemblies
cover your aurat and always
Wear your cuff and sock

feel confidence
good atitude
speak polite and
Lift the chin and
Slowly turn your head
From side to side

Breathing gently
Stepping lightly
Smile brightly
Nod politely
Do everything you do
With pride
Glide

To be Muslimah is to wear your syariah pride
To be Muslimah is to always do your best
Saturday, 17 August 2013 0 comments

Games Melatih Kecepatan dan Kecerdasan


Rebut dan Rampas

Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan :
1.       Melatih kecekatan
2.       Melatih kesetiakawanan
3.       Unsur hiburan

Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter.. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak anatr anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

Petani dan Pencuri

Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan :
1.       Melatih kecepatan
2.       Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilh petani baru.

Permainan Mengenali Teman

Peralatan : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta
Jumlah Pemain : Berapa saja
Waktu : 10-12 menit
Tujuan :
1.       Saling mengenal secara lebih mendalam
2.       Berani Mengungkapkan diri
3.       Melatih kecerdasan

Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 menit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin. Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memperhatikan benar/tidaknya jawabannya.

Sumber: http://goens.edublogs.org/
 
;