Friday 23 August 2013

Nikmat Menjadi Muslimah



            Indonesia, walau mayoritas penduduknya beragama Islam, tak semua muslimahnya mengetahui dan memahami kewajiban berhijab. Seperti diriku di kala SMA, berhijab merupakan keputusan yang besar dan anehnya perlu dipikir-pikir atau menimbang. Karena dulu aku berpikir orang yang mampu berhijab adalah orang suci dan sudah memiliki akhlak yang baik (semacam pemberian pangkat), itulah doktrin yang masuk kedalam pikiranku dikala remaja, dan mungkin saja yang juga ada pada pikiran semua remaja pada umumnya. Aku tidak tahu di tahun ini (2013) bagaimana presepsi remaja tehadap hijab, mengingat trennya sangat booming.

            Adalah hal yang luar biasa bila seorang muslimah (wanita muslim) mengenakan hijab. Rasanya pundak ini memikul dua gunung yang besar nan berat untuk dibawa. Dikarenakan kebanyakan remaja muslimah di Indonesia berhiijab karena tuntutan aturan sekolah semata seperti di Madrasah atau Pesantren serta para muslimah tidak membiasakan diri sejak kecil mengenakan hijab, sehingga hijab anggaphanya digunakan saat sekolah atau keluar rumah, ada juga hanya dikenakan saat acara nuansa religi, sehingga akan banyak ditemukan muslimah Indonesia kebanyakan mengumbar aurat ketika pergi ke warung dan sekitar rumah, ada pula berselendang sudah dikatakan sebagai hijab. Berhijab merupakan cara muslimah untuk bertakwa kepada Allah. Terlalu banyak pertimbangan dalam memulai berhijab, itulah bentuk godaan syaitan.
            Berhijab demi meraih ridho-Nya agar Allah berkenan dan meridhoi kita memasuki Jannah-Nya. Ada keuntungan serta hikmah sendiri yang terkuak dari mengenakan hijab, antara lain:
  • Terhidar dari sinar ultraviolet. Ada cerita dari teman yang mengikuti International Conference Climate Change (Konferensi Internasional Perubahan Iklim) tahun 2011 yang diikuti seluruh mahasiswa Internasional. Mengingat lapisan ozon yang semakin menipis dan betapa berbahayanya sinar ultra violet bagi kulit yang berpaparan langsung dengan sinar matahari tersebut dengan dampak terparahnyanya ialah kanker kulit. Hingga ada salah satu peserta konferensi berujar kepada temanku bahwa ia beruntung mengenakan pakaian muslimah itu (hijab). Allahu Akbar, mendengar penuturannya saja merinding, apa lagi beliau yang merasakan langsung statemen tersebut. Masya Allah (nikmat Tuhanmu mana lagi yang engkau dustakan?)
  • Terhindar dari lecet-lecet dikaki saat mengenakan sepatu.  Ya, kaki termasuk aurat muslimah. Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (HR. Bukhari & Muslim). Kebanyakan melihat teman-teman yang mengenakan sepatu tak mengenakan kaos kaki, kakinya penuh dengan lecet bagian belakang atau melepuh di sisi kaki lainnya. Juga ada yang repot-repot menempelkan hansaplas untuk menghindari lecet, tanpa sadar menjadikan kita boros.
  • Terlindungi dari pelecehan seksual, karena Allah yang melindungi muslimah yang mengenakan pakaian takwa dan identitas Islam dengan sebenar-benarnya sesuai tuntuan Islam (syar’i). Kita tak akan menemui kilatan mata lelaki yang nakal. Godaan seperti colak-colek, cukup dengan tatapan tajam saja para lelaki nakal menjauh.
  • Aktif dan bebas bergerak sebebas-bebasnya, kita tidak akan takut dalam melangkah, rok tidak harusi tarik sana-sini (karena rok kita panjang dan juga dilengkapi dengan legging dalaman), atau baju ketika menunduk harus repot-repot menutupi dada atau menarik belakang pakaian lantaran pakaian yang pendek atau model celana jeanz sekarang yang hanya sepinggul. Intinya kita aktif tanpa rempong (repot) malah terlihat perkasa. Ya, muslimah perkasa yang tetap anggun dalam bersikap.
            Niatnya, para muslimah mengenakan hijab sebagai cara bertakwa dengan menjalankan syariat Islam, ternyata ada bonus dan nikmat berlipat-lipat yang tak terduga tiap kali kita menjalankan perinta Allah, sama halnya seperti sholat dan wudhu ternyata bagi kesehatan jasmani dan secara psikologi Allah sematkan kebaikan bagi kita, tak hanya itu ada keuntungan pula yang kita dapat dari aspek sosiologis. Allah, Engkau pemilik cinta dan sangat romantis dengan segala nikmat yang tak disangka-sangka yang selalu mengejutkan hidup tiap insan.
            "Ya Allah, terimakasih atas segala nikmat yang engkau berikan. Hamba mengerti setiap syariat yang engkau tentukan demi kebaikan hamba, hanya saja hamba yang bodoh tidak mengetahui dan tak mencari ilmu itu. Maka tolonglah hamba dan lindungilah. Cukup engkau yang menyempurnakan segala kekurangan hamba dan bertakwa kepada-Mu."

0 comments:

Post a Comment

 
;