Tuesday 6 August 2013

Arabian Night 1001

        
Teringat kembali dengan kisah Arabian Night 1001 yang menjadi inspirasi dalam memberikan edukasi yaitu melalui mendongeng. Ini juga merupakan salah satu motivasi saya untuk menggemari sejarah dan kisah-kisah terdahulu bisa juga sejarah. Berawal dari menonton Arabian Night 1001, film ini pernah diputar di stasiun swasta TV nasional sekitar tahun 2000 (sebenarnya sudah lupa persis tahunnya, tapi ini hasil searching). Seingat saya ini mengenai kisah seorang raja menghadapi masa sulit dalam pemerintahannya, beruntung sang raja memiliki permasuri yang bijak yang menceritakan kisah-kisah penuh hikmah yang kemudian menjadikan sang raja bersemangat dan terilhami dalam menjalankan pemerintahannya. 
         Setelah googleing ternyata ingatan saya buruk, kisah yang sebenarnya seperti tulisan berikut mengupas singkat mengenai Arabian Night 1001 dari tulisan kompasiana Tyas

Kemarin saat membaca harian berbahasa Inggris lokal, Baladna, saya menemukan tulisan tentang legenda Scheherazade (Syeh Razade) yang dituturkan beratus tahun lalu. Kisah fiksi ini sudah ada sejak jaman Abasiyeh dan menjadi bacaan Kalifah Harun Al Rashid.
Siapakah Scheherazade?
Dikisahkan bahwa Scheherazade adalah seorang wanita yang berhasil menyelamatkan nyawanya dari pangeran lalim yang gemar membunuh istri-istrinya, yaitu Pangeran Shahrayar. Pangeran kejam ini selalu membunuh pengantin wanitanya di pagi hari setelah malam pernikahan.
Pada malam pernikahannya, Scheherazade menuturkan sebuah kisah yang demikian indah yang memukau sang pangeran, namun menjelang fajar menyingsing, Scheherazade menghentikan kisahnya di sebuah titik yang membuat sang pangeran penasaran untuk menanti kisah selanjutnya. Alhasil, Pangeran Shahrayar menunda hukuman mati bagi istrinya, Scheherazade, supaya sang istri bisa meneruskan dongengnya pada malam berikutnya.
Mengapa sang pangeran demikian kejam hendak membunuh istrinya sendiri?
Alkisah, Pangeran Shahrayar mendapati istri pertamanya (bukan Scheherazade) berselingkuh di belakangnya. Hal ini sangat menyakitkan dan membuatnya menjadi pangeran jahanam dan melakukan balas dendam. Sang istri dibunuh. Selain itu balas dendam berikutnya adalah, dia menikahi seorang wanita yang masih perawan setiap malam dan esok paginya, memenggal kepala si pengantin perempuan. Pembunuhan wanita-wanita muda ini berlangsung selama 3 tahun. Hingga suatu ketika, Scheherazade, wanita muda, pintar dan berbakat memutuskan untuk menikahi sang pangeran dengan maksud untuk mengubah sifat jahatnya. Scheherazade adalah anak perempuan dari penasihat Pangeran Shahrayar. Namanya yang indah memiliki arti: daughter of the city. Tentu saja ayahnya keberatan mengetahui niat putrinya hendak menikahi sang pangeran yang terkenal jahat karena membunuh setiap wanita yang menjadi istrinya. Namun Scheherazade berkeras ingin menikahi sang pangeran, karena ingin mengubah sifatnya. Apabila dia bisa mengubah sifat pangeran, hidupnya akan selamat, namun apabila tujuannya gagal, maka nasibnya akan sama dengan wanita lainnya, menemui ajal.
Pada malam pernikahan mereka, Scheherazade menuturkan kisah dongeng yang sangat menarik perhatian Pangeran Shahrayar, dongeng itu penuh dengan kisah petualangan, humor, romantis, terkadang kisah menegangkan. Dongeng itu dituturkan oleh Scheherazade dengan bahasa yang indah dan memukau. Namun tiap menjelang matahari terbit, Scheherazade menghentikan dongengnya tepat di suatu titik yang membuat penasaran. Hal ini berlangsung hingga 1001 malam. Berarti sudah sebanyak 1001 kisah yang dituturkan Scheherazade (mungkin dari sinilah muncul istilah, kisah 1001 malam).
Kisah-kisah manis yang dituturkan Scheherazade setiap hari ternyata mampu melunturkan sifat jahat sang pangeran. Kesabaran dan kemahiran Scheherazade merangkai kata ternyata mampu mengembalikan Pangeran Shahrayar yang jahat dan lalim, kembali menjadi pangeran yang baik, bijaksana, murah hati dan penuh cinta kasih. Kisah sebanyak 1001 itu berakhir dengan kembalinya cinta sejati sang pangeran.
Ternyata menuturkan sebuah dongeng (story telling) dapat memulihkan jiwa dan hati seseorang. Bisa dikatakan bahwa sang penutur (story teller) adalah juga sang penyembuh jiwa (soul healer). Seorang penutur dongeng atau penulis fiksi tentu seorang yang kaya imajinasi yang mampu menghembuskan nafas kehidupan di setiap kisahnya. Maka dari itu, saya salut dengan para penutur fiksi disini yang kisah-kisah fiksinya mampu membius saya lewat kata-kata. Bahkan beberapa kisah fiksi mampu menyejukkan jiwa-jiwa sepi dan terluka, mampu mengobati lara hati.

0 comments:

Post a Comment

 
;