Wellcome to ITB |
Aku jatuh cinta pada ilmu dan nuansa keilmuan serta tiap
bangunan universitas yang merupakan tempat bersejarah pencetak para pemimpin
negeri ini dengan segala pernak pernik kegiatan dan hiruk-pikuk di dalam kampus.
ITB menjadi saksi bisu yang menemani perjalananku dalam kegiatan IMSS FSLDKN XVI tahun 2012 pertama
dan terakhirku.
Menapaki kota Bandung yang memiliki suhu yang terlampau
dingin bagi tubuh orang Sumatera, Palembang. Pengalaman ini bermula dari
undangan IMSS yang menurutku secara pribadi belum terlalu penting untuk mengikuti
agenda tersebut, mengingat usiaku dikampus dapat dikatakan tua dan masa
injuring time beberapa bulan sebelum sidang komprehensip skripsi.
pembagian kelas agenda sekolah LDK |
persiapan long march, penutup acara |
Syukur Alhamdulillah, berkat nikmat kesehatan dan
kesempatan yang memaksakan langkah kaki ini menapaki Bandung dan ITB khususnya.
Membersamai para pejuang dari seluruh kota di Indonesia, Sabang-Marauke. Melihat
foto diatas sangat mengharukan bagiku. Yang tadinya merasa hidup di fakultas dengan
orang yang itu-itu saja. Hadir di agenda ini menggelorakan semangat bahwa kita
tidak sendiri, bahkan jauh lebih beruntung. Ada disudut daerah Indonesia yang
masih harus terseok-seok dengan perjuang, Palembang saat ini yang aku anggap
sudah pada level kondusif. Malu pada diri ini, sehingga dikemudian hari alasan
jumlah menjadi hal yang pantang untuk disebutkan jika target-target kerja
tak tercapai. Salah satu hikmah kegiatan ini.
oleh-oleh |
Dengan 2 bus kafilah Puskomda Sumbagsel menuju
tempat salah satu saudara tua, ITB, lautan ilmu yang tak akan pernah disesali telah
mengunjunginya. Mulai dari profesional panitia, ITB sebagai tuan rumah, yang menyiapkan
penginapan bagi peserta dari Sabang-Marauke bekerja sama dengan segenap panitia
dari kampus-kampus sekitar ITB di Bandung dengan tingkat komunikasi yang luar biasa
mengagumkan. Tak kalah dengan arsitektur kampus ITB yang mempesona.. Good management, acara yang keratif dan inspiratif dengan para pengisi acara/pembicara yang
mengagumkan, serta kecanggihan media sehingga semua informasi dapat tersebar secara menyeluruh
ke semua utusan/peserta kota Sabang-Marauke.
Rasanya tak jua tepuaskan dahaga ilmu itu, selalu membuat
rindu dengan kegitan yang bersinergi dan berintegrasi antar kegiatan kampus ITB dan IMSS tersebut.
Saat itu semua dipenuhi ikhwan (putra) yang sopan dan akhwat (putri) dengan
jilbabnya, hampir-hampir kampus ITB tersulap permukaan layaknnya sebuah
pesantren, nuansa itu tercipta dengan sendirinya dan melebur. Pada hari yang
sama, ITB dalam masa ospek ditambah ada agenda kunjungan dari siswa sekolah
internasional serta pelajar internasional/wisatawan asing . Ada satu ekspresi
yang cukup menggelikan dari tiap mereka yang melihat suansana ITB dipenuhi oleh
peserta IMSS mereka bingung ada apa? Kegiatan apa? Atau bingung dengan kondisi
real yang ada ini ITB tempat kuliah atau pesantren kah? Allahu Akbar, dengan adanya
kegiatan ini secara tidak langsung mengsyiarkan Islam, serta menunjukkan muslim
yang berkompeten, berwawasan luas, ikatan ukhuwah yang kuat serta tak lupa mereka (para peserta IMSS tersebut)
adalah bagian dari kaum intelektual itu sendiri. Perserta IMSS tersebut hanya
sedikit perwakilan cendikiawan dan ilmuan muslim yang sempat hadir di acara
tersebut. Kampanye/syiar Islam di saat itu tersampaikan sudah, cukup dengan
kehadiran peserta itu sendiri. Masya Allah.
Berikut laporan kegiatan yang berusaha dikutip dari salah
satu delegasi peserta kafilah LDF Ramah FH Unsri pada IMSS FSLDKN IV 2012. Silahkandisimak disini.
0 comments:
Post a Comment