Apa yang menyebabkan kita hilang pikiran.
Hal ini diduga karena terjadi kebuntuan pengetahuan penyebabnya diantaranya dapat berupa
kurangnya membaca dan diskusi. Ini yang menyebabakan lumpuh pikiran. Tulisan ini timbul
karena sedang dilanda kehilangan inspirasi untuk menulis. Bingung nulis apa?
Manusia terdiri atas
jasmani, ruhani, dan akal. Semua butuh asupan masing-masing. Jasmani butuh
asupan makanan yang menyehatkan tubuh, ruhani butuh asupan spiritual, dan akal
butuh asupan akan ilmu dan pengetahuan
Akal, itulah pembeda
antara ciptaan Allah dengan makhluk lainnya. Malaikat bersujud kepada Adam as. atas perintah Allah karena akalnya yaitu karunia Allah atas ilmu yang
diberikan khusus hanya untuk makhluknya yang istimewa yaitu manusia.
وَلَقَدْ خَلَقْنَٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَٰكُمْ ثُمَّ قُلْنَا
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ
لَمْ يَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu
kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud." (QS. Al-'A`raf [7] : 11)
Setiap manusia dipandang sama oleh Allah yang berbeda hanyalah
ketaqwaan.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujurat: 13).
Taqwa dimiliki oleh orang saleh, tentunya orang saleh tersebut tak cukup sekedar tahu mengenai ajaranya namun berilmu dan megamalkannya (mengaplikasikannya), mereka inilah yang disebut sebagai orang alim (yang berilmu).
"Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat." (HR. Ar-Rabii')
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah)
Demikianlah kita pahami wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. yaitu Iqra (Baca). Dengan membaca akan menambah khasanah pengetahuan, berjalan menjelajahi dunia melalui pikiran dan mencoba untuk mengilustrasikan pengetahuan yang didapat melalui akal.
Orang yang berilmu semakin berisi semakin menunduk. Ilmu yang dimilikinya bukan untuk merendahkan orang lain.
"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujurat: 13).
Taqwa dimiliki oleh orang saleh, tentunya orang saleh tersebut tak cukup sekedar tahu mengenai ajaranya namun berilmu dan megamalkannya (mengaplikasikannya), mereka inilah yang disebut sebagai orang alim (yang berilmu).
"Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat." (HR. Ar-Rabii')
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah)
Demikianlah kita pahami wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. yaitu Iqra (Baca). Dengan membaca akan menambah khasanah pengetahuan, berjalan menjelajahi dunia melalui pikiran dan mencoba untuk mengilustrasikan pengetahuan yang didapat melalui akal.
Orang yang berilmu semakin berisi semakin menunduk. Ilmu yang dimilikinya bukan untuk merendahkan orang lain.
"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
"Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim
yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat."(al-Baihaqy)
Kemuliaan seseorang
terletak pada ilmunya, tak cukup itu orang yang lebih mulia ialah mengamalkan
ilmunya. Namun ada lagi yang lebih mulia, yaitu dimana ilmunya diamalkan serta diajarkan kepada yang lain. "Sebaik-baiknya pembantu iman adalah ilmu. Sebaik-baiknya pembantu ilmu
adalah akal. Sebaik-baiknya pembantu akal adalah kelembutan.
Sebaik-baiknya pembantu kelembutan adalah kelunakan." (Biharul Anwar
75/52)
”Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu
‘berlapang-lapanglah dalam majelis’ maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan ‘berdirilah kamu’ maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah ayat 11)
wallahu'alam
0 comments:
Post a Comment