Berbahagialah bagi ia yang beruntung mendapatkan undangan dalam jamuan untuk merasakan kelezatan ilmu, minuman penghilang dahaga bernama ukhuwah, makanan penutupnya adalah doa.
Ya, saat itu aku mendapatkan undangan dauroh. Entah apa tujuannya, diwajibakan untuk datang. Itulah awal aku bersiasat. Sebenarnya tak mengerti ini jenis dauroh (pelatihan) apa lagi, perasaan dalam beberapa waktu yang lalu (bulan yang sama) sudah menjalani latihan dasar organisasi. Jenis dauroh ini berbeda, ada buku wajib dibaca.
Yang kuingat, di dalam sana, aku tak mengenal satu pun peserta, hanya teman satu fakultasku (dari fakultasku pesertanya cuma kami berdua, tak seperti dari fakultas lain yang banyak rombongannya). Karena ini pengalaman pertama mengikuti acara sampai menginap jadi tidak memiliki persiapan yang maksimal, dengan PD nya pinjam odol, sabun, dll dari peserta lainnya, malu.....minjem. Sampai-sampai ada peserta yang bawa koper (nih persiapannya super maksimal).
Effect dari kegiatan itu, tiap ketemu di jalan pasti ada saja yang menyapa, entah mereka atau aku yang memulai menyapa. Sapaannya hangat, salam diiringi dengan cupika-cupiki. Berhubung punya masalah dengan ingatan kadang ga tahu namanya siapa, cuma hapal dengan mukanya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kami pun saling mengenal. Mereka menjadi saudaraku, tiap bertemu saling menyemangati, tak pernah lepas senyum yang mereka berikan. Itulah awal terbentuknya ukhuwah bagiku di dunia kampus. love this moment =)
0 comments:
Post a Comment