Monday 11 February 2013

KOMITMEN MUSLIM SEJATI : Saya Harus Mengalahkan Nafsu Sya


Dan demi jiwa serta penyempurnaanya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (Asy-Syams:7-10)




Sifat-sifat manusia
a.       Tipe manusia yang dikalahkan oleh nafsu mereka.
(lihat Al-Jatsiyah:23)
b.       Ada tipe orang-orang yang bersungguh-sungguh memerangi nafsunya dan melawan keinginannya. kadang-kadang mereka menang, tetapi kadang-kadang kalah. mereka kadang berbuat kesalahan, tetapi kemudian bertobat. mereka kadang bermaksiat kepada Allah, namun lantas meyesal dan beristigfar (lihat Ali Imran:135)
     Riwayat dari Wahab bin Munabih, bahwa ia berkata,” sesungguhnya iblis pernah berjumpa dengan Yahya bin Zakaria as. Lalu Yahya bin Zakaria berkata kepadanya, ‘beritahulah aku tentang karakter anak adam dalam  pandangan kalian!’
Iblis menjawab,’segolongan dari mereka adalah orang-orang sepertimu yang maksum. Kami sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa untuk menggoda mereka. Golongan kedua adalah orang-orang yang ditangan kami ibarat sebuah bola yang ada di tangan anak-anak kalian. Keadaan diri mereka sendiri telah member peluang bagi kami, sehingga kami tidak perlu bersusah-susah menggoda mereka. Dan golongan ketiga adalah orang-orang yang paling menyulitkan kami. Kami selalu mendatangi mereka, tetapi setelah kami memperoleh apa yang kami hajatkan darinya, lantas ia tiba-tiba beristigfar memohon ampunan sehingga istigfar itu merusak apa yang telah kami peroleh darinya. jadi, kami tidak pernah putus asa untuk menggodanya, tetapi kami juga tidak pernah mendapatkan apa yang kami perlukan darinya”

Perangkat-perangkat untuk memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu
a.       Hati
Selama hati dalam keadaan hidup, lembut, jernih, kukuh, dan bercahaya.
Hati orang yang beriman itu mulus, di dalamnya terdapat cahaya yang terang. Sedangkan hati orang kafir itu hitam dan terbalik (HR.Ahmad dan Thabrani)

…adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (Anfal:2)
b.       Akal
     Selama akal memiliki basirah (kebijaksanaan), berpengetahuan, mampu membedakan, dan mencari ilmu yang dapatmendekatkan, dan mencari ilmu, yang dapat mendekatkan diri seseorang kepada Allah, serta mengetahui keangungan dan kekuasaan-Nya.
     Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan dan mendalami ajaran agama, supaya akal mengetahui hal-hal yang dapat membantunya dalam membedakan yang baik dan yang buruk, dan kebenaran dari kebatilan. akal orang yang beriman adalah akal yang sadar, bisa membedakan antara kebaikan dan keburukan, halal dan haram, makruf dang mungkar, karena ia melihatnya dengan cahaya Allah dari balik tabir yang tipis. cahaya akal tidak dapat dipadamkan kecuali oleh kemaksiatan-kemaksiatan, tidak pernah berhenti berbuat maksiat, terang-terangan melakukan aksiat dan tidak pernah bertobat darinya.
Indikasi-indikasi kekalahan akhlak
            Ketika hati manusia mati atau menngeras, ketika akalnya padam atau menyimpang, dan ia kalah dalam peperangannya melawan setan, ketika itu banyak pintu kejahatan di dalam dirinya sendiri dan setan mengalir di dalam diri anak Adam sebagaimana aliran darah.
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan merekaq lupa mengingat Allah. (Al-Mujadilah:19)
            Mari kita mengingat kembali “Kisah setan dan Rahib Bani Israil” berkaitan dengan penafsiran firman Allah Swt.,
(bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia “Kafirlah kamu,”maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata,”Sesungguhnya aku berlepas diri dari kammu karena sesunngguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”

Sarana-sarana untuk membentengi diri dari masuknya setan
            Petunjuk-petunjuk secara global yang telah disebutkan oleh salah seorang ulama yang saleh, mengenai setan mendatangi manusia melalui sepuluh pintu, yaitu:
1.       ambisi dan buruk sangka, maka saya menghadapinya dengan sikap percaya dan menerimanya.
2.       kecintaan kepada hidup dan panjang angan-angan, maka saya menghadapinya dengan rasa takut terhadap datangnya kematian secara tiba-tiba.
3.       keinginan untuk santai dan bersenang-senang, maka saya menghadapinya dengan menyadari akan hilangnya nikmat dan keburukan hisab.
4.       bangga diri, maka saya menghadapinya dengan mengingat karunia dan rasa takut kepada akibat yang akan menimpa.
5.       sikap meremehkan dan kurang menghargai orang lain, maka saya menghadapinya dengan mengenali hak dan kehormatan mereka.
6.       dengki, maka saya menghadapinya dengan sikap menerima dan rela dengan pembagian yang diberikan oleh Allah Swt. kepada makhluk-makhluk-Nya.
7.       riya’ da keinginan dipuji manusia, maka saya menghadapinya dengan keikhlasan.
8.       kikir, maka saya menghadapinya dengan menyadari sirna (fana’)-nya semua yang ada di tangan makhluk dan kekalnya pahala yang ada di sisi Allah Swt.
9.       sombong, maka saya menghadapinya dengan sikap rendah hati.
10.   tamak, maka saya menghadapinya dengan percaya dengan apa yang ada di sisi Allah dan sikap zuhud terhadap apa yang menjadi milik manusia.
           
            Salah satu ajaran yang ditekankan oleh Islam dalam rangka melindungi diri dari anak panah-anak panah dan tipu daya setan adalah dengan menyebut nama Allah Swt. setiap kali memulai semua pekerjaan. Adapun sarana-sarana lain, diantaranya:
·         melindungi diri dengan menghindari kenyang, sekalipun yang dimakan adalah makanan halal dan bersih.
·         membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah Swt., dan beristigfar.
·         menghindari tindakan tergesa-gesa dan melaksanakan segala urusan dengan tenang, dan lain-lain.

0 comments:

Post a Comment

 
;