Dan demi jiwa
serta penyempurnaanya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang
menyucikan jiwa itu. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
(Asy-Syams:7-10)
Sifat-sifat manusia
a. Tipe manusia yang dikalahkan
oleh nafsu mereka.
(lihat
Al-Jatsiyah:23)
b. Ada tipe orang-orang yang
bersungguh-sungguh memerangi nafsunya dan melawan keinginannya. kadang-kadang
mereka menang, tetapi kadang-kadang kalah. mereka kadang berbuat kesalahan,
tetapi kemudian bertobat. mereka kadang bermaksiat kepada Allah, namun lantas
meyesal dan beristigfar (lihat Ali Imran:135)
Riwayat dari Wahab bin Munabih, bahwa ia
berkata,” sesungguhnya iblis pernah berjumpa dengan Yahya bin Zakaria as. Lalu
Yahya bin Zakaria berkata kepadanya, ‘beritahulah aku tentang karakter anak
adam dalam pandangan kalian!’
Iblis
menjawab,’segolongan dari mereka adalah orang-orang sepertimu yang maksum. Kami
sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa untuk menggoda mereka. Golongan kedua
adalah orang-orang yang ditangan kami ibarat sebuah bola yang ada di tangan
anak-anak kalian. Keadaan diri mereka sendiri telah member peluang bagi kami,
sehingga kami tidak perlu bersusah-susah menggoda mereka. Dan golongan ketiga
adalah orang-orang yang paling menyulitkan kami. Kami selalu mendatangi mereka,
tetapi setelah kami memperoleh apa yang kami hajatkan darinya, lantas ia
tiba-tiba beristigfar memohon ampunan sehingga istigfar itu merusak apa yang
telah kami peroleh darinya. jadi, kami tidak pernah putus asa untuk
menggodanya, tetapi kami juga tidak pernah mendapatkan apa yang kami perlukan
darinya”
Perangkat-perangkat untuk
memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu
a. Hati
Selama
hati dalam keadaan hidup, lembut, jernih, kukuh, dan bercahaya.
Hati orang yang beriman itu
mulus, di dalamnya terdapat cahaya yang terang. Sedangkan hati orang kafir itu
hitam dan terbalik (HR.Ahmad dan Thabrani)
…adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (Anfal:2)
b. Akal
Selama akal memiliki basirah
(kebijaksanaan), berpengetahuan, mampu membedakan, dan mencari ilmu yang
dapatmendekatkan, dan mencari ilmu, yang dapat mendekatkan diri seseorang
kepada Allah, serta mengetahui keangungan dan kekuasaan-Nya.
Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan mendalami ajaran agama, supaya akal mengetahui hal-hal yang
dapat membantunya dalam membedakan yang baik dan yang buruk, dan kebenaran dari
kebatilan. akal orang yang beriman adalah akal yang sadar, bisa membedakan
antara kebaikan dan keburukan, halal dan haram, makruf dang mungkar, karena ia
melihatnya dengan cahaya Allah dari balik tabir yang tipis. cahaya akal tidak
dapat dipadamkan kecuali oleh kemaksiatan-kemaksiatan, tidak pernah berhenti
berbuat maksiat, terang-terangan melakukan aksiat dan tidak pernah bertobat
darinya.
Indikasi-indikasi kekalahan
akhlak
Ketika hati manusia mati atau
menngeras, ketika akalnya padam atau menyimpang, dan ia kalah dalam
peperangannya melawan setan, ketika itu banyak pintu kejahatan di dalam dirinya
sendiri dan setan mengalir di dalam diri anak Adam sebagaimana aliran darah.
Setan telah menguasai mereka
lalu menjadikan merekaq lupa mengingat Allah. (Al-Mujadilah:19)
Mari kita mengingat kembali “Kisah
setan dan Rahib Bani Israil” berkaitan dengan penafsiran firman Allah Swt.,
(bujukan orang-orang munafik
itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia “Kafirlah
kamu,”maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata,”Sesungguhnya aku
berlepas diri dari kammu karena sesunngguhnya aku takut kepada Allah Tuhan
semesta alam”
Sarana-sarana untuk
membentengi diri dari masuknya setan
Petunjuk-petunjuk secara global yang
telah disebutkan oleh salah seorang ulama yang saleh, mengenai setan mendatangi
manusia melalui sepuluh pintu, yaitu:
1. ambisi dan buruk sangka, maka
saya menghadapinya dengan sikap percaya dan menerimanya.
2. kecintaan kepada hidup dan
panjang angan-angan, maka saya menghadapinya dengan rasa takut terhadap
datangnya kematian secara tiba-tiba.
3. keinginan untuk santai dan
bersenang-senang, maka saya menghadapinya dengan menyadari akan hilangnya
nikmat dan keburukan hisab.
4. bangga diri, maka saya
menghadapinya dengan mengingat karunia dan rasa takut kepada akibat yang akan
menimpa.
5. sikap meremehkan dan kurang
menghargai orang lain, maka saya menghadapinya dengan mengenali hak dan
kehormatan mereka.
6. dengki, maka saya
menghadapinya dengan sikap menerima dan rela dengan pembagian yang diberikan
oleh Allah Swt. kepada makhluk-makhluk-Nya.
7. riya’ da keinginan dipuji
manusia, maka saya menghadapinya dengan keikhlasan.
8. kikir, maka saya menghadapinya
dengan menyadari sirna (fana’)-nya
semua yang ada di tangan makhluk dan kekalnya pahala yang ada di sisi Allah
Swt.
9. sombong, maka saya
menghadapinya dengan sikap rendah hati.
10. tamak, maka saya menghadapinya
dengan percaya dengan apa yang ada di sisi Allah dan sikap zuhud terhadap apa
yang menjadi milik manusia.
Salah satu ajaran yang ditekankan
oleh Islam dalam rangka melindungi diri dari anak panah-anak panah dan tipu
daya setan adalah dengan menyebut nama Allah Swt. setiap kali memulai semua
pekerjaan. Adapun sarana-sarana lain, diantaranya:
·
melindungi diri dengan menghindari kenyang, sekalipun yang dimakan
adalah makanan halal dan bersih.
·
membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah Swt., dan beristigfar.
·
menghindari tindakan tergesa-gesa dan melaksanakan segala urusan dengan
tenang, dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment