Menjadi murabbi/naqib ialah seni menata hati. belajar
kesabaran itu lebih banyak, mengamati perkembangan tiap pribadi sembari
bercermin terhadap diri, apakah aku dulu seperti ini? segalau mereka? atau
lebih cerewet dan tak acuh terhadap murabbi. Suka duka menjadi tutor ialah antara lain:
- Ketika engkau diamanahkan terhadap mereka yang lebih pandai tilawahnya, atau mereka lulusan pondok tapi engkau hanya lulusan sekolah negeri yang bahkan jauh dari nuansa keilmuan islami. Ilmu pun baru di dapat ketika diakhir kelas tiga/awal masuk kuliah yang diserap ilmunya tiap satu minggu.
- Belum lagi karena sindrom minder terhadap ilmu dan akhlak diri banyak memilih untuk menunda siap menjadi tutor dan tak jarang ada yang menghindar dan tiba pada mentok jalan karena terpaksa.
- Ketika tugas itu harus dijalankan, tak jarang keegoisan harga diri datang, lantaran mentee yang sulit dihubungi, mengemis kehadiran mentee dengan segala penjelasan hingga menebalkan muka. Memang syaitan tak henti menggoda kita untuk berhenti dalam perjuangan mengajak kebaikan.
Menjadi murabbi/naqib bukan pula
masalah bakat hingga kita bisa mengelak menjadi murabbi/naqib karena alasan
tidak berbakat. Banyak ikhwah yang tadinya merasa tidak berbakat, tapi kemudia
dipaksa agar mau menjadi murabbi/naqib ternyata mampu melakukannya. menjadi
murabbi/naqib itu semata-mata masalah kemauan. sedang kemampuan bisa diasah
bersamaan dengan waktu.(SAF)
Setelah
waktu berjalan, engkau telah beberapa tahun menjalankan peran sebagai murabbi/naqib. Tak sebatas awal saja terjadi halangan dan pergolakan batin, cobaan dan tantangan terus ada selama kita menjalani hidup menuju kebaikan. Diantaranya, cobaan itu bisa berupa jika hidupmu tak lebih mapan dari mentee, atau terjadi
perdebatan antara murabbi dan mentee hingga pertengkaran yang merusak tali ukhuwah. Ada pula
yang mentee kecewa terhadap murabbi/naqib, itu karna figuritas. Serta ketimpangan ilmu atau mentee tak terpuaskan dahaga keilmuannya dari murabbi ybs.
Berbagai pandangan dan cerita untuk lebih intopeksi diri, tujuannya 'apapun yang terjadi harus naik!'(Mario Teguh). Cobaan adalah pernik dalam kehidupan, termasuk cobaan menjadi murabbi. Cukuplah bagi Allah yang menjadi penolong.
Wallahu'alam
Berbagai pandangan dan cerita untuk lebih intopeksi diri, tujuannya 'apapun yang terjadi harus naik!'(Mario Teguh). Cobaan adalah pernik dalam kehidupan, termasuk cobaan menjadi murabbi. Cukuplah bagi Allah yang menjadi penolong.
Wallahu'alam
0 comments:
Post a Comment