Tuesday 29 July 2014

Psikolog dan Pendidikan

              Saya mengenal psikolog dari pelajar ilmu hukum di bangku kuliah. Khususnya pada mata kuliah ilmu kedokteran dan kehakiman. Pentingnya peran psikolog tentunya sebagai saksi ahli baik untuk tersangka maupun untuk membantu korban, tujuannya sebagai informasi tambahan bagi hakim yang berguna untuk bahan pertimbangan dalam menentukan putusan hakim.
               Alhamdulillah bulan November 2013 saya masuk ke dalam dunia pendidikan. Pendidikan dengan metode yang belum pernah terlintas dalam pikiran saya. Semua calon siswa masuk dengan melalui tahap observasi oleh psikolog. Sejak saat itu saya mengikuti perkembangan sekolah dan mengetahui pentingnya peran psikolog khususnya psikolog anak dalam dunia pendidikan. Jujur saya baru peduli dengan dunia anak dan pendidikan sejak bergabung dan terlibat dalam dunia pendidikan. Penting untuk ketahui seharusnya sejak dini kita harus sadar dan mengetahui dunia anak dan pendidikan walau kita belum menjadi orang tua dan tidak berprofesi sebagai guru. Karena kita semua adalah calon orang tua yang belajarnya seumur hidup namun tak ada sekolah khusus menjadi orang tua.
          Ada apa dengan psikolog dan anak? Awalnya saya mengira semua yang berhubungan dengan psikolog adalah orang yang bermasalah secara kejiwaan, dan bila ada psikolog dan anak dengan gegabah saya menyimpulkan anak tersebut bermasalah secara kejiwaan. Pentinganya peran psikolog anak di dunia pendidikan ialah bertujuan untuk membantu sekolah, orang tua, dan guru untuk mendapatkan informasi lebih mengenai perkembangan anak sehingga kita mampu melakukan penangan yang tepat terhadap permasalahan dalam perkembangan anak yang sehingga anak menjadi generasi unggul setelah belajar di sekolah.
          Untuk mengetahui perkembangan anak, pihak sekolah berkerja sama degan psikolog untuk mengobservasi anak selama 1 minggu. Anak tidak mengahadapi serangkaian tes layaknya orang dewasa melakukan tes psikolog ketika melamar pekerjaan. Anak mengikuti kegiatan belajar-mengajar seperti biasa yang membedakan, adanya tim psikolog yang mengawasi anak dari kejauhan dan atau berperan sebagai guru agar bisa lebih dekat dengan anak dan menggali lebih dalam kepribadian anak. Psikolog mencatat semua perkembangan anak, bagaimana interaksi serta adaptasi dengan lingkungan yang baru, bagaimana sikap anak setelah adanya kedekatan emosional terhadap teman-temannya ketika anak sudah cukup lama berinteraksi dengan teman-temanya di sekolah.
           Akhir dari serangkaian obeservasi tersebut ialah dalam bentuk laporan dan konsultasi psikolg terhadap pihak sekolah dan guru. Laporan observasi tersebut diteruskan ke orang tua oleh pihak sekolah, inilah bagian terpenting, sekolah mengajak orang tua untuk berkomunikasi terhadap laporan perkembangan anak hasil observasi. Tujuannya orang tua tahu bagaimana perkembangan anak dan apa saja yang menjadi faktor penghambat perkembangan anak agar dapat mewujudkan cita-cita sekolah yaitu melahirkan generasi berakhlakul karimah, leadership, dan memiliki logika berfikir ilmiah. 
                 Tentu orang tua harus menghadapi kenyataan dan menerima kondisi anak dengan sadar secara ikhlas, dengan demikian sekolah secara maksimal mampu membimbing anak dengan tepat dan dibantu dengan orang tua yang juga membimbing anak secara tepat berjalan secara harmonis antara pendidikan di sekolah dan pendidikan di rumah. Karena pendidikan bukan semata tanggung jawab sekolah, namun tanggung jawab orang tua.

0 comments:

Post a Comment

 
;