Lisan ini adalah lisan pendosa
Tubuh dan seluruh anggota tubuh ini adalah pendosa
Begitu banyak dosa yang dilakukan
Tak ada satu pun bagian tubuh ini yang luput dari hukuman atas dosa-dosanya
Tak mampu untuk dibayangkan
Bilakah ketika anggota tubuh ini melakukan dosa seketika langsung mendapatkan hukumannya atau lumpuh seketika
Allah...
Begitu besar kasih sayangmu terhadap hambamu pendosa ini
Sering kali aku melupakanmu
Beribu ampunan dan kesempatan yang kau berikan
Namun tetap saja aku berbuat dosa
Begitu luas rezeki dan nikmat yang kau berikan
Begitu sempit dan sedikit hati ini kupenuhi rasa syukur
Allah...
Berikan petunjuk dan bimbiunglah hambamu ini
ke jalanmu yang lurus
ku ingin menjadi orang yang yang beriman
Aamiin
Pendidikan Anak Ala Jepang- Saleha Juliandi dan Juniar Putri-Pena Nusantara-2014
- Selayang pandang tentang pendidikan formal anak di Jepang: TK, Tempat penitipan anak (TPA), SD, dan pendiidkan anak berkebutuhan khusus.
- Yang unik dan menarik dari TK, TPA, dan SD di Jepang
- Setiap sekolah harus memastikan setiap aktivitas pendidikan mereka mengandung nilai moral. Baik dalam pelajaran, aktivitas husus, maupun pelajaran terintegrasi. Maka sapaan hangat dan keakraban sangat terbangun di sekolah bukan hanya antar anak, namun anak-guru, guru-ortu, serta ortu-anak-anak. Hingga buku penghubung, surat menyerat menjadi bagian sarana komunikasi. Bulliying menjadi perhatian serius untuk segera mendapatkan penyelesaian yang cepat dan tepat.
- Demi keamanan dan keselamatan anak ada rute khusus yang dilalui setiap siswa pulang sekolah, bahkan sekolah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan rayon atau daerah terdekat dengan rumah tujuannya untuk kemanan, dan dengansegala system yang menunjang keaman siswa untuk dapat tetap mandiri ke sekolah dengan rasa aman dan nyaman. Adapun di tiap tas sekolah siswa SD terdapat alaram gratis dari sekolah, jika anak merasa terancam mereka dapat menekan tombol peringatan yang langsung terhubung ke orang tua, dan anak sejak didni diajarkan untuk tanggap darurat dan latihan menngahadapi bencana alam, dan sebagainya. Kemandirian anak sangat dibangun pada fase ini.
Aku rasa itu bukan setitik cinta yang kau alami, saudaraku...itu adalah kumpulan titi-titik cinta yang lebih banyak dibandingkan kepahitan yang memenuhi rongga dadamu
MISSION X SPESIAL EDISI ROHIS SMA N 11 PALEMBANG
akhwat: 22 orang (komposisi kelas X,XI)
ikhwan: 7orang (komposisi kelas X,XI,XII)
Dengan komposisi di atas maka dibentuk 2 kelompok akhwat dan 1 kelompok ikhwan. Kegiatan ini dilaksananak di Bukit Siguntang Palembang dari pukul: 08.00-12.00 WIB
Kelompok akhwat I bernama Siguntang
Kelompok akhwat II bernama : semut
Kelompok ikhwan bernama jangkrik
Aturan main:
Setiap kelompok mengikuti game 1, 2, dan 3 untuk memperebutkan bnayaknya bintang. Tiap-tiap game jika kelompok menjadi pemenang ke-1 mendapatkan 3 bintang, pemenang ke-2 mendapatkan 2 bintang, dan pemenang ke-2 mendapatkan 1 bintang. Setelah semua bintang terkumpul, Game besarnya ialah MISSION X, dari game 1,2,dan 3 kita bisa menentukan peran kelompok yang bermain dalam MISSION X:
- Pemenang yang mendapatkan bintang terbanyak PERTAMA berperan sebagai KUCING bertugas mengejar TIKUS dan mencabut papan namanya
- Pemenang yang mendapatkan bintang terbanyak KEDUA berperan sebagai TIKUS mencari 10 amplop berisi dan berlambangkan ROHIS serta menghidari KUCING dan meninggalkan 5 amplop ROHIS yang berisi ZONK
- Pemenang yang mendapatkan bintang PALING SEDIKIT berperan sebagai BLACK TEAM bertugas menyembunyikan 10 Amplop isi dan 5 ampolp ZONK ditempat tersembunyi dan tetap bisa dijangkau dalam waktu 5 menit. 5 menit terakhir habisnya permainan bertuga mengejar KUCING dengan mengambil papan namanya.
Game ke-1: Jembatan manusia.
Dengan jarak yang telah ditentukan, tiap kelompok harus membentuk jembatan manusia tanpa putus (boleh dengan bantuan benda lain seperti tali, jaket, ranting dan lain-lain) untuk bisa memecahkan balon yang jaraknya jauh dan tidak cukup menangkau jika hanya mengandalkan berpegangan tangan tiap anggota kelompok.
Alat dan bahan: Balon 9 buah (ditiup), tali rapiah untuk mengikat
Hikmah: strategi, banyak jalan menuju roma, kreatifitas
Game ke-2: Lompat tali (karet)
Diawal permainan ada 2 orang anggota kelompok yang melompati tali, dan setiap putaran tali hendaknya anggota yang lain masuk dalam permainan dan ikut melompat sebanyak-banyaknya. Dalam putaran ke-15 lampat tali berakhir dan mulai dihitung berapa jumlah anggota yang ikut dalam lompat tali. semakin banyak peserta yang masuk. kelompok tersebut menjadi pemenang.
Alat dan bahan: tali atau karet yang dirangkai
Hikmah: Stamina, dan strategi, serta kepercayaan
Game ke-3: Estafet air
Anggota kelompok berbaris memanjang. Anggota paling depan memulai estafet air yang telas disiapkan panitia, sedang anggota lainnya bertuga menjalankan air atau memindahnkannya tanpa menoleh ke belakang, sedangkan anggota kelompok yang paling belakang, memindahkan air ke baskom yang di belakang tepat di bawah kaki
Alat dan bahan: Air, baskom, dan gelas plastik sebagai sarana setafet
Hikmah: Kepercayaan
MISSION X
Tiap peserta membuat label nama masing-masing dan menempelkannya di punggungnya.
5 menit pertama BLACK TEAM menyembunyikan amplop yang akan dicari TEAM TIKUS
menit ke-6 TEAM TIKUS mencari amplop yang disembunyikan
menit ke-11 TEAM KUCING memburu TIKUS
menit ke-15 BLACK TEAM memburu KUCING
menetukan pemenang kita lihat siapa yang banyak bertahan dari rantai perburuan hingga menit ke-20 dalam permainan.
jika TIKUS mendapatkan semua amplop ia jadi pemenang 1, KUCING pemenang 2, BLACK TEAM pemenang 3.
jika KUCING berhasil mendapatkan semua TIKUS ia menjadi pemenang 1, BLACK TEAM pemenang 2, TIKUS pemenang 3
jika BLACK TEAM berhasil mendapatkan semua KUCING ia menjadi pemenang 1, TIKUS pemenang 2, KUCING pemenang 3
Ku jumpai orang yang bicaranya spontan
Namun ku rasa ia telah hilang keramahan
Ku jumpai orang yang kaku terhadap peraturan
Yang ku rasa ia otoriter dan seolah berkuasa
Ku jumpai orang yang tak banyak bicara dan bekerja sendiri
Ku kira orang itu sombong dengan kemampuannya
Ada apa dengan pikiran ini dengan orang-orang yang ku jumpai itu
Dan bagaimana dengan semua yang ku rasakan
Mungkin hati ini sedang sakit, terlalu banyak rasa benci
Sampai-sampai semua perilakunya ku rasa negatif dan salah
Yang dikira hilang keramahan, mungkin aku terlalu banyak bercanda dan tak memahami situasi
Ku kira otoriter, mungkin aku tak disiplin dan menggangu
Ku kira sombong, mungkin aku lalai dengan tanggung jawab sehingga ia yang harus menyelesaikannya sendiri
Kukira kini aku terlalu ingin dipahami, sampai lupa harus mengkoreksi diri
Kukira ia yang berbuat salah, ternyata aku yang membuatnya jadi salah
#saudariku maafkan aku yang mulai berlepas dari ukhuwah ini
Mengapa Anak Saya Suka Melawan dan Susah Diatur?-Ayah Edy-Jakarta:Kompas Gramedia
- Raja yang tak pernah salah
- Berbohong kecil dan sering
- Banyak mengancam
- Bicara tidak tepat sasaran
- Menekankan pada hal-hal yang salah
- Merendahkan diri sendiri
- Papa dan mama tidak kompak
- Campur tangan kakek, nenek, tante, atau pihak lain
- Menakuti anak
- Ucapan dan tindakan tidak sesuai
- Hadiah untuk perilaku buruk anak
- Merasa salah karena tidak bisa memberikan yang terbaik
- Mudah menyerah dan pasrah
- Marah yang berlebihan
- Gengsi untuk menyapa
- Memaklumi yang tidak pada tempatnya
- Penggunaan istilah yang tidak jelas maksudnya
- Mengharap perubahan instan
- Pendengar yang buruk
- Selalu menuruti permintaan anak
- Terlalu banyak larangan
- Terlalu cepat menyimpulkan
- Mengungkit kesalahan masa lalu
- Suka membandingkan
- Paling benar dan paling tahu
- Saling melempar tanggung jawab
- Kakak harus selalu mengalah
- Menghukum secara fisik
- Menunda atau membatalkan hukuman
- Terpancing emosi
- Menghukum anak saat kita marah
- Mengejek
- Menyindir
- Memberi julukan yang buruk
- Mengumpan anak yang rewel
- Televisi sebagai agen pendidikan anak
- Mengajari anak untuk membalas