Sunday, 27 January 2013

Menatap Punggung Ayah




            Sudah banyak mengenai kisah ibu, sangat mulia. Bagaimanakah dengan ayah? Banyak sebutan bagi anak yang memiliki orang tua laki-laki. ayah, papa, abi, papi, dady, sampai kesebutan bokap. Saya lebih tertarik dengan sebutan "ayah". Ayah, kedudukannya tidak semulia ibu. Kita menyadari memang banyak pengorbanan yang dilakukan ibu. Namun ayah juga merupakan bagian terpenting dalam hidup kita.
            Ayah tentu berbeda dengan ibu. Banyak cerita yang menampilkan sosok ayah. Perhatiannya kepada anak ditunjukkan melalui kemarahan, diam, dan sedikit berkomentar. Itulah hampir setiap cerita atau film menampilkan sosok seorang ayah. Bukan hanya karena kaum lelaki yang lebih dominan menggunakan logika. Ayah mungkin tidak terlalu dekat dengan anak seperti halnya ibu. Karena waktu yang banyak dihabiskan ialah di luar untuk mencari nafkah. Ayah yang bertanggung jawab memang begitu. Pernahkah kita merasakan betapa besarnya kasih sayang ayah terhadap kita, anak-anaknya dan pernahkah kita memikirkan siksaaan rindu seorang ayah. Ketika……
·         Anaknya baru lahir dan dalam masa tumbuh kembang yang sedang lucu-lucunya, ayah menahan rindunya untuk tidak terlalu lama berada disamping sang anak, karena harus mencari kebutuhan agar yang sang anak tercinta tercukupi gizi dan pendidikannya dikemudian hari.
·               Anaknya beranjak masuk ke dunia sekolah, sang ayah harus mengalah hanya dapat menemani sampai ia mengantarkan sekolah. Ingin rasanya dapat bersama ketika makan siang ataupun menunggunya pulang sekolah, namun harus berpuas diri dengan cukup bertemu di pagi hari dan terkadang berusaha mati-matian agar di malam hari dapat menebus kebersamaan dengan tidak lupa terkadang membawakan sedikit makanan atau  agar dapat dinikmati bersama. Yang diinginkan ayah ialah setiap kedatanganya pulang ke rumah disambut dengan teriakan sebutan 'ayah' diiringi dengan senyum khas kebahagiaan serta pelukan sang anak. Terkadang ayah harus bersabar ketika pulang ke rumah, anaknya telah lelah dan tertidur lebih awal.
·                 Semakin dewasa anak semakin sulit ditemui, dengan masa anak memasuki dunia perkuliahan, sang anak yang merantau untuk menempuh pendidikan atau yang memang terkadang pulang larut lantaran kesibukan tugas dan berbagai kegiatan. Mendengar kabar baik disampaikan ibu setelah menelepon anaknya, hal itu dirasa cukup menentramkan hati sang ayah. Tak seperti ibu yang sepontan ketika rindu langsung menelepon dan lama berbincang dengan anaknya dan agak sedikit cerewet. Ayah cukup mengandalkan ibu saja untuk mengetahui kabar anaknya melalui cerita-cerita ibu.  Ibu tempat bercerita dan ayah cukup menjadi tempat berdisuksi, mungkin itu yang sebagian besar berusaha diperankan dan dilakukan oleh ayah.
·         Saat anak memasuki tahap bekerja dan menikah, ayah semakin sulit untuk melakukan kegiatan bersama anaknya…

Ayah…walau terkesan cuek dan sok cool ia akan menjadi:
·               Orang yang sangat tegas bila anak melakukan kesalahan, berbeda dengan ibu yang sangat lembut, ayah akan menampakkan ketegasanya mungkin terlihat marah. Walau sebenarnya ingin rasanya ia melakukan hal yang sama seperti ibu. Tapi itu dilakukannya agar anak siap dengan segala konsenkuensi hidup di luar, karena hidup bersama masyarakat tak seindah angan belaka.
·             Orang yang berkorban bila anak dalam kesulitan, memang ayah bukanlah sosok yang melankolis seperi ibu. Tak akan ragu bila harus mengantar-jemput anak dalam kondisi kepanasan atau kehujanan sekali pun, ayah berusaha untuk melindungi anaknya.
look and learn
·                  Orang yang perhatian dengan caranya yang berbeda dengan ibu. Ayah akan membelikan sesuatu atau mengajak anaknya berjalan-jalan utuk mempelajari kehidupan dengan cara yang berbeda. Serta sangat menyukai bercerita tentang dunia di luar sana yang belum dirasakan anaknya agar sang anak tidak terjerumus dalam kesalahan bertindak.
·              Orang yang tepat untuk diajak diskusi ketika ada permasalahan agar dapat diselesaikan secara tepat, karena ia memang lebih banyak hidup di lingkungan profesional bekerja yang akan mengajari cara praktis menghadapi masyarakat.
·         Orang yang mengajarkan untuk selalu tenang dan mawas diri serta mengontrol emosi ketika menghadapi musibah. Mungkin ini yang agak terlihat keterlaluan bila anak dalam musibah, ibu bisa saja akan menangis berderai air mata serta panik dengan segala kondisi yang dihadapi, maka tampilah ayah yang mengontrol keadaan bagaimana bertindak dalam situasi pelik sekali pun.
   Semakin tahun  punggung ayah tak segagah dahulu… walau demikian hatinya tetap teguh dan tak berubah. Ayah tak akan protes dengan dunia jika hanya ada hari ibu saja, karena ia juga adalah anak dari seorang ibu. Sikapnya inilah yang seharusnya kita pelajari bagaimana ayah mengerti dan perhatian dengan caranya yang berbeda.

0 comments:

Post a Comment

 
;