Monday 11 January 2016

MENDAKI KE PUNCAK DEMPO (cerita perjalanan)

tunggu sahabat untuk mendaki puncak bersama, ini di pelataran

Gunung Dempo (3159 mdpl) terletak di perbatasan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Bengkulu tepatnya di kota dingin penghasil kopi robusta yang terkenal enak, yaitu Kota Pagaralam. Gunung Dempo terletak di kota Pagaralam, dengan jarak tempuh darat sekitar 7 jam dari Palembang, ibukota provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan namanya, Kota Pagaralam dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi adalah Gunung Dempo. Untuk mencapai lokasi, dari terminal Pagar Alam terlebih dulu mencarter mobil/taksi jurusan Pabrik Teh PTPN VII Persero yang jaraknya mencapai 8 km dari terminal. Mobil carteran akan tiba ke desa terdekat dari puncak gunung Dempo bernama Kampung 4 yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit karena jalannya cukup terjal dan berkelok melewati hamparan kebun teh hijau. Dari sana, proses pendakian dapat dimulai.(Wikipedia)

Perjalan ke Gunung Dempo kali ini atas ajakan sahabat kami dari komunitas Sekolah Alam Indonesia duet maut dengan Komunitas Beguyur Bae, Komunitas Adventure Bangka, serta sahabat dari Prabumulih total ada 17 orang. Inilah perjalann akhir tahun tanggal 28-31 desember 2015 s.d 1 Januari 2016

pagi hari memulai pendakian di kampung IV
gerbang pendakian












D-1
Kami mengahabiskan seharian perjalanan menuju kota Pagar Alam selama 7 jam. Perjalanan dilakukan dengan angkut-mengangkut sahabat rombongan di rute Prabumulih. Sore hari sampai di Kampung VII (Pabrik Teh PTPN VII Persero) kerumah Ayah Anton untuk silaturahim sekaligus menginformasikan kondisi rombongan pendaki sembari istirahat sejenak setelah menempuh perjalanan darat dari Palembang-Pagaralam. Ba'da magrib menaiki turk menuju selter pendakian di Kampung IV. perjalanan yang ditempuh menuju Kampung IV selama lebih kurang 1 jam. Sesampainya di sana, kami mendirikan tenda untuk persiapan istirahat, namun sebelumnya kita makan malam dulu. Teh hangat dan nasi goreng atau pun mie kuah menjadi primadona santapan para pendaki. oops kami tidak mandi karena disini sangat dingin..errr, malam sebelum tidur, teman-teman dapat berganti pakaian. Disarankan untuk mulai membiasakan diri dengan suhu dingin di sini dengan cara tidak buru-buru mengenakan jaket ketika masih di Kampung IV.


Packing persiapan mendaki

D-2
Setelah istirahat dan sarapan, kami mulai packing untuk persiapan mendaki, semua pakaian dan barang yang tidak diperlukan selam pendakian ke puncak Gunung Dempo, dapat dititipkan sementara di rumah pak RT Kampung IV, yang perlu dimasukkan ke dalam carrier pada perjalanan dari kampung IV menuju puncak dempo ialah kebutuhan logistik dan 1 bundel pakaian bersih dibawa mendaki. Memulai perjalanan daki pukul 07.30 WIB. Mulailah perjalanan dengan briefing pembagian kelompok. Pukul 15.00 WIB sampailah di shelter 3 untuk medirikan tenda untuk beristirahatsebelum mendaki kepuncak. Mengingat kondisi stamina rata-rata sahabat yang tidak memungkinkan. Dengan kondisi kehujanan, kedingian, dan kelaparan menjadi suansana perjalanan hari itu. Dengan pertimbangan yang demikian, diputuskanlah untuk bermalam di shelter 3. sehingga besok pagi mulai mendaki menuju puncak.
di shelter 3 ini kami mendirikan tenda
CATATAN: 

  • Bawalah nasi sebanyak mungkin, pisang dapat diandalkan dalam perjalanan kali ini untuk menjaga stamina dan menghindari kelaparan.
  • Minyak penghangat seperti GPU dan sejenisnya wajib dibawa, jika ada yang mengalami kedinginan akan sangat efektif mengobati dalam cuaca hujan dan hawa dingin Gunung Dempo. 
  • Air hangat tak selamanya tersedia, termos sebaiknya setiap kelompok wajib dibawa disamping obat-obatan pribadi

yeah pelataran puncak dempo =D
D-3
Pagi melakukan perjalanan dan packing untuk menuju puncak, ada beberapa sahabat yang menjaga tenda, serta ada sejak dini hari mendaki ke puncak untuk mengejar sun rise. Hanya kebutuhan logistik yang dibawa dari selter 3 menuju puncak. Sisa barang pendakian sebagian ditinggalakan di camp karena ada beberapa rombongan yang menjaga tenda.  
Hujan gerimis, becek, dan lumpur menghiasi perjalanan kami. siang hari kami sampai dipuncak dan tak sampai ke kawah karena seperempat perjalanan menuju kawah kabut datang dan diputuskan demi keselamatan, kami semua turun ke pelataran.

belum sampai Kawah Dempo, turun ;(
Pukul 16.30 WIB kami sampai di tenda tempat semalam kami camp yaitu shelter 3 dan mulai berkemas turun. Cuaca dengan curah hujan cukup tinggi diputuskan turun gunung mengingat logistik tidak memadai dan beberapa sahabat terserang kedinginan serta obat-obatan tidak memadai. Akhirnya dini hari pukul 03.00 WIB sampai di kampung IV titik awal pendakian dalam kondisi kehabisan minum, lapar, keseleo, kedinginan, mengantuk dan kelelahan. Tidur dalam kondisi pakaian basah hujan dan lumpur. Alhamdulillah ada sleeping bag. Mau ambil titipan barang di rumah pak RT dengan kondisi waktu tersebut yang tidak memungkinkan. Sholat Jama' Akhir pada pukul 03.00 dini hari. Bagi kami semua ini adalah pengalaman pertama turun gunung dengan kondisi yang demikian. Ini adalah pelajaran paling berharga bagi kami semua. Alhamdulillah sampai dengan selamat

D-4
sampai di palembang subhu
Kedinginan, kami siap-siap pulang dengan menumpang truk pada pukul 10.00 WIB an untuk turun sampai ke kota. Kami menempuh perjalanan selama 2 jam berdiri di dalam truk. Niat awal mau beli oleh-oleh. Sampai di kota Pagar Alam, kami diundang oleh sahabat kami untuk mampir ke rumah dan bersilaturahim. Sambutan keluarganya hangat, kami disuguhkan dengan makanan rumah yang nikmat (rasanya sudah lama dan kangen masakan rumah). Sampai dengan makan siang dan akhirnya kami tidak berdaya tidur siang di rumah sahabat dari pukul 13.30 sampai 16.30 hingga akhirnya makan malam setelah magrib kami pulang dan naik bus melanjutkan tidur...lelap. Masya Allah, kebayang lelahnya, sampai menumpang tidur di tempat sahabat seharian. Sampai-sampai tuan rumah tak kuasa membangunkan ketika ashar tiba.
CATATAN:

  • Seharusnya pukul 06.00 WIB kita bisa menumpang truk warga untuk turun dari kampung IV menuju kota. Mengingat stamina yang belum pulih. Maka turunnya agak siang
  • Suplemen perlu dibawa ekstra agar mendukung stamina tubuh


dinding lemari legendaris, Gunung Dempo
D-5
subhu sampai di palembang saudara-saudara


Unik-unik sepanjang perjalanan pendakian:
  • Ada sahabat yang keseleo karena licinnya perjalanan serta salah satu penyebabnya ialah tidak membawa headlamp.
  • Ada sahabat yang kelelahan bahkan berjalan dalam kondisi mata terpejam dan diseret. karena turun gunung dari sore sampai pukul 02.00 dini hari dan diiringi hujan rintik.
  • Sesampainya di Kampung IV semua tiba dalam kondisi berlumpur dan kedinginan karena tidak ganti pakaian selama mendaki. tidak ada makan dan ganti pakaian kering karena kondisi kampung yang tertidur sehingga istirahat dalam kondisi kedinginan. untunglah di ressort pendakian bertemu dengan tim SAR dan kami diberikan makanan biskuit dan menyempatkan diri menghangatkan badan. SAmpai-sampai ada 2 orang sahabat yang menginap di sana karena tak kuasa menahan kelelahan.
  • Dalam perjalan di dempo jangan heran, akan banyak siswa sekolahan yang mendaki dengan perlengkapan seadanya, pakai sepatu dan pakaian olahraga sekolah, tas sekolah (lah ini sekolahnya di puncak dempo kah?)sangat tidak disarankan dan tidak aman mualia dari siswa sekitar SMP dan SMA serta berkelompok tanpa pendampingan
  • Ada beberapa turis asing dan porter
  • Ada 1 keluarga terdiri atas 2 anak laki2 yang berusia sekitar 3-6 tahun. Mulai dari ayah dan ibu kedua anak tersebut memang pasangan pendaki. saluuuut deh. Ketika turun di resort pendakian, kami bertemu kembali dengan si bapaknya tadi. Ternyata penjaga gunung. hehehehe maksudnya tim gunung dempo. Sambutannya hangat kasih makan dan minum serta bersedia menghidupkan api unggun yang besar untuk menghangatkan badan kami. Air minumnya adem di dapat dari sebelah sumber mata air.

    resort pendakian, Shelter Kampung IV

Wallahu'alam

0 comments:

Post a Comment

 
;