Karena pengetahuan
dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. Dan
kematangan itulah pesonanya. Sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah,
kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.
Saya hanya
seorang yang baru memasuki dunia pendidikan sekitar hampir 2 bulan, namun saya
dibuat takjub dengan orang-orang di lingkungan ini. Tak pernah terdengar
kata-kata pesimis dengan anak didik yang ada, selalu pujian dan rasa takjub
yang terus mengalir dari mulut sang guru terhadap anak didik mereka.
Mau model dan desain (metode) apapun sekolahnya,
saya yakin itu adalah alternative yang ditawarkan untuk memaksimalkan kualitas
para generasi bangsa yang kan bermekaran dan mengharumkan bangsa ini. Memang,
metode pengajaran harusnya selalu berkembang tujuannya ialah untuk memberikan
performa yang baik untuk menghasilkan generasi impian itu. Namun menurut saya
yang terpenting ialah insan pendidik (pengajar/guru) adalah hal paling utama,
saya yakin dengan pendidik yang memiliki jiwa yang kuat, niat yang lurus, serta
kreatifitas akan memaksimalkan segala sarana dan prasarana sehingga melahirkan
para generasi tangguh dan berkarkter bukanlah hal yang terlalu sulit untuk
ditempuh. Kita bisa berkaca dari lahirnya novel LASKAR PELANG danNEGERI 5 MENARA, dapat disimpulkan bahwa karya-karya berikut
lahir karena cinta dan bangganya mereka terhadap masa sekolah, karena di
dalamnya ada sosok pendidik sederhana nan bersahaja yang memberikan
mereka tak sekedar ilmu teoritis, namun juga membangun karakter anak
didiknya untuk siap menghadapi dunia. sebenarnya yang menjadi dominan
dan lahirnya novel ini ialah sang pendidik yaitu pada novel laskar pelangi dengan Bu Muslimah, sedang pada novel negeri 5 menara dengan Kiai Rais.
Dengan demikian, harusnya pendidikan dengan biaya
yang berkualitas dapat memaksimalkannya dan siap membentuk para generasi
tangguh dan berkarakter itu. mari kita simak salah satu hasil riset mengenai pengaruh pendidikan dalam buku 'Serial Cinta' tulisan Anis Matta berikut.
Malik bin Nabi bertutur: “setiap
kali pengetahuan dan kemampuan membaca mereka bertambah, kami selalu memotret
wajah mereka. Kemudian kami menemukan
fakta bahwa wajah mereka berubah menjadi lebih indah dari waktu ke
waktu. Pengetahuan membuat mereka tampak lebih indah.“
Itu merupakan hasil dari sebuah
riset kecil di Prancis. Malik bin Nabi, pemikir muslim terkenal asal Aljazair,
mengajar buruh-buruh kasar dan buta huruf itu membaca. Dari situ ia menemukan
bagaimana pengetahuan dan keindahan memiliki kolerasi positif. Menjadi indah
adalah efek pengetahuan. Pengetahuan membuka ruang kemungkinan lebih luas dan
menambah kemahiran. Itu membuat manusia merasa lebih berdaya. Keberdayaan
meningkatkan harapan dan kepercayaan diri. Dan itu yang mewariskan kegembiraan
jiwa. Yang terakhir inilah yang membuat senyum merekah lebih renyah. Karena
harapan mereka permanen. Karena kepercayaan diri mereka beralasan.
Ini salah satu penjelasan
mengapa orang-orang yang berasal dari peradaban yang maju secara umum lebih
menarik ketimbang mereka yang berasal dari peradaban yang tidak maju. Ada
fenomena lain lagi. Misalnya, perempuan atau lekai-laki kota berpendidikan
secara umum lebih menarik daripada perempuan atua laki-laki desa yang mungkin
secara alami berparas lebih tampan atau cantik tapi tidak berpendidikan. Kota
punya sentuhan sendiri. Pendidikan punya sentuhannya sendiri.
0 comments:
Post a Comment