Buku yang bertajuk renungan dengan
mentadaburi ayat dalam konteks kekinian dan kedisinian. Selain memberikan
pemaknaan kita juga diajak untuk melihat kondisi dan fenomena yang kita alami
kemudian bersama-sama berfikir untuk mentadaburi ayat serta riwayat orang saleh
terdahulu. Penulis berusaha untuk menjebatani dua geerasi yang terpisah jarak
yang berabad-abad sehingga walau dalam situasi yang mirip namun ada hikmah yang
berbeda yang bisa kita ambil. Pada buku ini terdiri atas empat bagian yaitu:
Bagian 1: jangan kutuki kegelapan
Mengajak kita bagaimana untuk
mengevaluasi diri dan tidak terburu-buru menyalahkan keadaan. Bagian terpenting
sebelum memulai bekerja memperbaiki dunia dengan memperbaiki pribadi. Bahwa tak selamanya orang lain salah
dan diri sendiri itu tak selamanya benar. Kita akan dibawa pada situasi dan
kisah bagaimana orang-orang bijak memperbaiki diri serta situasi kekinian yang
disajikan yang lazim terjadi pada masyarakat.
Bagian 2: nyalakan lentera
Kita tak seharusnya sibuk dengan
diri sendiri, sembari memperbaiki diri disaat yang bersamaan kita berperan
serta dalam menebarkan manfaat potensi diri. Bukankah manusia itu letaknya
salah dan bukanlah makhluk sempurna tanpa lalai dan dosa. Adalah keliru jika
kita enggan membagi manfaat diri (dalam hal ini menyalakan lentera) dan menunggu sempurna. Sampai kapan manusia bisa
sempurna? Jawabannya tidak akan pernah terjadi. Yang ada ialah manusia
meningkatkan diri dari waktu-ke waktu menuju perbaikan dan lebih baik dari sebelumnya.
Bagian 3: terangi sekelilingmu
Membuka
kembali fikiran kita mengenai hakikat hidup dan keberadaan kita hidup di dunia.
Selain sibuk mengurusi diri sendiri kita punya tanggung jawab sosial, hingga
bermuara hudp ini bukan untuk hanya untung bagi diri sendiri namun juga
menguntungkan orang disekitar kita.
Bagian 4: mari bersama terangi dunia
Ada
masalah yang hanya bisa dan lebih baik dilakukan secara bersama-sama dan
berkesinambungan dalam harmoni hidup. Berjuang itu berama-sama, bukan
sendirian. Permasalah sosial dan menasional hingga mendunia merupakan bagain
dari tanggung jawab pribadi sebagai bagian dari masyarakat. Kita diajak untuk
ambil bagian dari estafet perjuangan.
0 comments:
Post a Comment