Friday, 15 November 2013

Lentera Hikmah (44 Renungan Inspiratif)-Yogi Syafril-2013




Buku yang bertajuk renungan dengan mentadaburi ayat dalam konteks kekinian dan kedisinian. Selain memberikan pemaknaan kita juga diajak untuk melihat kondisi dan fenomena yang kita alami kemudian bersama-sama berfikir untuk mentadaburi ayat serta riwayat orang saleh terdahulu. Penulis berusaha untuk menjebatani dua geerasi yang terpisah jarak yang berabad-abad sehingga walau dalam situasi yang mirip namun ada hikmah yang berbeda yang bisa kita ambil. Pada buku ini terdiri atas empat bagian yaitu:
Bagian 1: jangan kutuki kegelapan
Mengajak kita bagaimana untuk mengevaluasi diri dan tidak terburu-buru menyalahkan keadaan. Bagian terpenting sebelum memulai bekerja memperbaiki dunia dengan memperbaiki pribadi. Bahwa tak selamanya orang lain salah dan diri sendiri itu tak selamanya benar. Kita akan dibawa pada situasi dan kisah bagaimana orang-orang bijak memperbaiki diri serta situasi kekinian yang disajikan yang lazim terjadi pada masyarakat.
Bagian 2: nyalakan lentera
Kita tak seharusnya sibuk dengan diri sendiri, sembari memperbaiki diri disaat yang bersamaan kita berperan serta dalam menebarkan manfaat potensi diri. Bukankah manusia itu letaknya salah dan bukanlah makhluk sempurna tanpa lalai dan dosa. Adalah keliru jika kita enggan membagi manfaat diri (dalam hal ini menyalakan lentera) dan  menunggu sempurna. Sampai kapan manusia bisa sempurna? Jawabannya tidak akan pernah terjadi. Yang ada ialah manusia meningkatkan diri dari waktu-ke waktu menuju perbaikan dan lebih baik dari sebelumnya.
Bagian 3: terangi sekelilingmu
                Membuka kembali fikiran kita mengenai hakikat hidup dan keberadaan kita hidup di dunia. Selain sibuk mengurusi diri sendiri kita punya tanggung jawab sosial, hingga bermuara hudp ini bukan untuk hanya untung bagi diri sendiri namun juga menguntungkan orang disekitar kita.
Bagian 4: mari bersama terangi dunia
            Ada masalah yang hanya bisa dan lebih baik dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan dalam harmoni hidup. Berjuang itu berama-sama, bukan sendirian. Permasalah sosial dan menasional hingga mendunia merupakan bagain dari tanggung jawab pribadi sebagai bagian dari masyarakat. Kita diajak untuk ambil bagian dari estafet perjuangan.

0 comments:

Post a Comment

 
;