Tuesday, 29 April 2014 0 comments

Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim-Salim A. Fillah-Yogyakarta:Pro U Media-2009

 

           Buku ini  membantu dan mengajak kita untuk memahami hakikat kita sebagai seorang muslim. Tak sekedar sebagai keturunan Muslim, namun memahami dengan penuh penghayatan dan bukan sekedar ikut-ikutan menjadi musli. Ya mengenakan pakaian dan melekatnya status kita sebagai seorang muslim, menjadi muslim dengan pemahaman dan ilmu. Terdapat 6 bagian dalam buku ini dengan pembagian dalam bentuk pengibarat sebuah pakaian yaitu:
  1. Bagian pertama: Kain-kain rombeng. Pada bagian ini kita diajak untuk melihat bagaimana logika berketuhanan di zaman jahilia dan penyembah berhala. Ajaran murni yang dibawa Nabi dan Rasul terdahulu yang dibumbui dengan angan-angan dan penuh penyimpangan.
  2. Bagian kedua: Memintal seuntas benang. Inilah bagian bermulaan, sebagai penjelasan mengapa Rasulullah Muhammad hadir dan membawa risalah, Agama Islam beserta nilai-nilai murni yang dibawanya dengan muncul pribadi-pribadi yang telah tersentuh dengan Islam. Dan hal inilah menjadi ketakutan besar para pimpinan dan penganut penyembah berhala .
  3. Bagian ketiga: menggelas benang lelayangan. Dari judul bagian ini bisa dilihat betapa yang akan dibahas di dalamnya ialah munculnya pribadi, generasi unggul muslim yang sebenarnya dengan kualitas mumpuni baik secara kualitas ibadah, amal, dan pemikiran. Maka dalam pembahasan ini muncul contoh-contoh keseharian muslim yang produktif dan sukses mengenakan pakaian muslimny.
  4. Bagian keempat: menenun jalinan cinta. Sebelum menjadi kain yang nantinya anak menjadi pakaian, benang-benang yang telah dipintal perlu dijalin hingga menjadi kain yang indah. Menjalin dengan cinta, karena pribadi muslim itu dibentuk dengan cinta. Cinta kepada Allah dan Rasul, dimana didalamnya juga kita harus menyayangi sesama umat manusia, tumbuhan, hewan, dll. Yang utama juga ialah jalin cinta membentu generasi muslim yang tangguh, keluarga menjadi tempat pendidikan utama.
  5. Bagaian kelima: menjahit pola-pola.Untuk membuat pakaian muslim, tentu ada pola untuk mendapatkan desain yang sesuai. Desainya polanya ialah syariat Islam seperti rukun iman dan rukun Islam.
  6. Bagian keenam: menata busana bertiara. Setelah menjahit pola menjadi pakaian muslim, maka hiasan penuh keindahan akan terlihat ketika mengenakan pakaian muslim. Keindahan itu terwujud dari generasi rabbani dengan tegaknya syariat Islam yang berlaku sepanjang hayat dalam zaman yang selalu berkembang. Keindahannya tidak hanya dirasakan oleh muslim itu sendiri, namun seluruh manusia di bumi dan alam semesta juga merasakan keindahan akhlak muslim. Itulah busana bertiara.
0 comments

Mendongeng Untuk Buah Hati


               Kenapa mendongeng? Karena ini adalah sarana yang tepat untuk kedekatan emosional antara anak dan orang tua, serta belajar terhadap hikmah yang ada. Mendongeng, ibarat kita menanamkan kepribadian baik dan sama-sama belajar kehidupan yang senyatanya dalam bingkai dunia anak untuk kemudian kita bisa belajar bersikap menghadapai situasi yang berbeda-beda. Faktanya, sejarah atau pun cerita tak hanya dibutuhkan oleh anak-anak, bahkan orang yang berusia dewasa banyak mencari dan menyerap ilmu dari sejarah. Seharusnya tiap keluarga tak melewatkan satu harinya dengan kegiatan mendongeng terutama tentang sejarah kebesaran Islam dan para pahlawannya serta pahitnya kemunduran Islam hingga sejarah-sejarah dunia. Pengetahuan itu berguna baik bagi sang anak kelak dewasa ketika ia meniru pribadi yang diidolakannya, ia kan menjadi pribadi yang dirindukan. Pemahamannya dengan sejarah akan membawanya untuk mampu tampil dengan bijak dan mampu memahami ia hidup di zaman seperti apa sehingga ia mampu memprediksi kondisi dan menentukan sikap. Wallahu'alam
Sunday, 6 April 2014 0 comments

Anak Kecil Berfikir Dewasa


           Melihat Alwi ditayangan hitam putih trans 7, banyak yang heran ni anak sok ketuaan (kata dedy pembawa acaranya).  Alwi adalah sosok anak yang telah lama dirindukan, di usia beluianya ia mampu berkata cita-citanya dengan lantang dan dengan penuh keyakinan. Setiap ucapannya melebihi usianya begitu bijak di banding dengan teman sebayanya penuh keseriusan dan tetap dengan gayanya yaitu anak-anak. yang mengagumkan anak ini menjadi contoh orang tua mendidik anaknya, bahwa ada harapan pemmpin muda di usia dua puluhan layaknya para pemimpin Islam yang melenggenda bukanlah sekedar cerita dan harapan belaka.
       Ketahuilah itu bahwa sesungguhnya suatu saat ketika mereka yang tua datang dan hadir meyakinkan berapa banyak anak abg /baligh telah memliki kemampuan berpikir melebihi orang tua tersebut, mereka kan berkata,”sungguh telah ku sia-siakan masa mudaku di umur mereka aku merasa senang sedang di umur mereka yang demikian memiliki kepampuan berpikir layaknya orang tua seumurku.”

untuk melihat bagaimana Alwi pemeran Raden Kian Satang di wawancara bisa dilihat dari video berkut:
www.youtube.com/watch?v=LA6yQ9GCXmU
www.youtube.com/watch?v=vdpC9zkRFpM

 
;