Inilah kumpulan cerpen karya-karya dari 3 penulis dengan ciri khas tiap penulis yang berbeda namun dengan nuansa yang utuh yaitu tentang perjuangan mempertahankan identitas diri sebagai umat Islam. Berikut pengarang beserta judul cerpen karya mereka dalam buku 'Dan Malaikat Pun Bersujud"
Ekky Al Malaky, bila disimak karya cerpennya menggambarkan kondisi kekinian perjuangan muslim di tempat minoritas, negara eropa dan sekitarnya. Sudut pandang lain bagaimana beratnya menjadi kaum minoritas dan menjadi korban tuduhan teroris hingga menyembunyikan jati diri ke-Islaman-nya. Berikut cerpen karyanya yang tersaji: Enam Puluh Jam di Oklahoma, London di Pertengahan Juli, Hakikat Bukit Tengkorak, Namanya Melisa, Petang itu Kobe Runtuh.
M. Yulius, karyanya di dalam buku ini bisa dibilang mengambil latar bernuansa nusantara dengan segala hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Bisa kita lihat tak kalah berat perjuangan menjaga identitas itu bahkan lantaran kemiskinan agama pun dapat digadaikan. Dari judul cerpennya berikut menggambarkan cita rasa nusantara masih enak untuk diselami seperti: Condet, Tato Ayah, Keluarga Kuli, Seorang Pelarian.
Agustrianto, dalam cerpen karyanya memuat akan kekayaan sejarah dan kejayaan Islam di Eropa, membawa kita berkeliling sembari menghayati perjuangan umat Islam di Eropa khususnya.Berikut karyanya di dalam kumpulan cerpen ini yaitu: Dan Malaikat Pun Rukuk, Kastil Castilya, Langit Berprajuri.