Buku ini memberikan hikmah berdasarkan riwayat kisah lain di zaman Rasulullah dan salaful saleh yang layak untuk dicermati dan direnungkan. Terdiri atas 28 sub tema dengan kesimpulan serta hikmah yang dipaparkan oleh penulis. Berikut sub tema yang disajikan:
1. Lelaki pendek, hitam dan lebih jelek
dari untanya
2. Lelaki
yang tak pernah mencaci keledai
“apa yang melebihi pedih dan
getir yang diciptakan dari tangan dan lisan”
3. Perempuan
tua itu “hanya” pembersih masjid
“kita seperti hidup dibanyak
dunia, dan dengan mudah kita bisa melupakan perjalanan yang telah kita lalui”
4.
Anak
muda di suatu hari jumat
“ jangan sampai hidup kita
seperti kereta tua”
5. Tragedi
anak tiri di ibu kota yaman
“kemerdekaan yang kita miliki
tak berartikita bebas melakukan apa-apa”
6. Seorang
pemuda di ambang kematian
“lihatlah selalu dari sisi yang berbeda”
7. Lelaki
tua yang tak lelah berharap
“setiap kita punya drama hidup
masing-masing juga kadar senang susahnya, suka dan pedihnya”
8. Kebun
yang terbakar semalam
“kesadaran harus terus kita
asah. Termasuk kesadaran akan balasan Allah yang mungkin datang begitu cepat”
9. Utbah
dan seorang petani garam
“beginilah terima kasih
menjalankan fungsinya, berliku tapi nyata berkesudahan”
10. Barbaria
yang terlambat mengerti
“mengerti artinya paham. Paham artinya
meghayati. Menghayati artinya ilmu atau keahlian yang ada dalam pikiran
seseorang berfungsi sebagai penerang jiwanya”
11.
Penghuni
surga yang belum pernah mendirikan sholat
“hidup terlalu mahal untuk dibiarkan seperti
air mengalir”
12.
Drama
serenteng rantai besi
“bagi orang-orang besar itu, kesendirian bahkan
bisa menjadi lebih bermakna dari kebersamaan”
13.
Lelaki Andalus dan seekor gajah
“jangan berhenti, titik”
14.
Rambut
kusut dan kepasluan
“hari ini kita menyaksikan dunia yang
berlumuran gincu, menyatu dalam perangai-perangai”
15.
Potret
keterkejutan kita
“kita takut tapi tidak
menyiapkan diri. Kita khawatir
tentang kesudahan nanti tetapi kita tidak mau menabung kebajikan”
16.
Suka
atau tidak, kesalahan akan terbayar
“hutang kesalahan itu harus dibayar. Begitulah peraturannya,
bahkan di komunitas-komunitas orang yang
tidak percaya Tuhan sekalipun, mereka percaya prinsip itu“
17.
Qais
dan rahasia keunikan
“seperti juga Qais, setiap kita lahir dengan
keunikan yang berbeda. Tidak harus luar biasa semuanya. Sebab sebenarnya
menjadi unik itu saja sudah cukup luar biasa”
18.
Pada
mulanya memang sepi, sendirian
“dari Thaif hingga penaklukan Mekkah. Adalah bentangan kisah tentang kesendirian di atas kebenaran, kesepian
di jalan kebaikan yang berakhir dengan kebahagiaan dalam kebersamaan.”
19. Baju
besi dan pusaran penghargaan
“kemusliman kita semestinya
menjadi pusaran-pusaran manfaat, yang orang lain dan kehidupan sekitar kita
menaruh harapan besar pada jati diri kemusliman kita”
20.
Terbangun
dengan garis tikar membekas
“jalan kehidupan kadang aneh dan menghentak
logika”
21.
Laba-laba
dan lalat
“tidak ada yang boleh dianggap
remeh”
22.
Umar
bin Khattab bukan lagi amir mukminin
“jangan sampai kita tidak mengenal diri sendir”
23.
Kesalihan
itu menembus segala batas
“kita memang boleh berhitung. Tentang apa saja.
Juga tentang hidup yang berliku-likutetapi hidup tak selamanya berjalan dalam
kalkulasi matematika”
24.
Nabi
yusuf dan wilayah hidup yang’panas’
“setiap pilihan pasti punya
resiko, tantangan, ujian dan fitnah yang berbeda”
25.
Titip
rindu buat pemimpin yang adil
“seseorang yang sepenuh hati memimpin, menebar
rasa kasih sayang pada sesama, akan ditulis seperti apa adanya oleh sejarah”
26.
Mari
berputar pada ‘pusaran’ surga
“puncak dari kemuliaan apresiasi islam terhadap
perempuan terletak pada satu kata kunci surga”
27. Jadilah Ahmad atau seorang Arab Badui
“karena kita muslim”
28. Tak
ada rasa aman tanpa keadilan
“selama kita berlaku adil kepada orang
lain, adalah investasi yang kebaikannya akan kembali kepada diri kita sendiri”